Diberdayakan oleh Blogger.

Tes Keaslian Madu

Sudah jamak di kalangan masyarakat kita bahwa ada istilah madu asli dan madu palsu, bagaimana ciri-cirinya dan bagaimana cara membedakannya pun sudah banyak pameo yang beredar.
Mulai dari mau dan tidaknya semut memakan madu sampai korek api yang dicelupkan lalu dicoba untuk dinyalakan dan lain sebagainya. Tapi apakah semuanya benar? Apakah semuanya bisa dibuktikan dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah?

Madu sebenarnya secara umum bisa kita bedakan menjadi 3 kategori:

Madu Asli 100% Murni
Adalah madu yang didapatkan dari lebah madu, dimana lebah madu ini digembalakan pada tanaman seperti kelengkeng, kopi, rambutan dan lain-lain serta tidak dicampur dengan pemberian makanan tambahan untuk lebah madu yang berupa gula jawa atau gula pasir yang sudah dicairkan.

Ciri-ciri madu ini adalah bila dihirup akan tercium harum seperti aroma bunga, bila diminum biasanya terasa manis alami, terasa segar ditubuh, tidak meninggalkan rasa gatal di tenggorakan dan tidak menimbulkan rasa eneg. Dan walaupun ditempat yang sama tetapi beda masa panennya warna madu murni ini akan berbeda-beda pula, bahkan terkadang sama tempat, sama masa panen tetapi beda kotak juga akan beda warna. Hal ini disebabkan karena lebah madu tidak hanya semata-mata menghisap sari bunga yang sama.

Madu Asli Bukan 100% Murni
Adalah madu yang didapatkan dari lebah madu, dimana lebah madu ini juga digembalakan pada tanaman seperti kelengkeng, kopi, rambutan dan lain-lain akan tetapi dicampur dengan pemberian makanan tambahan untuk lebah madu yang berupa gula jawa atau gula pasir yang sudah dicairkan denga tujuan untuk menggenjot target produksi.
Bila diambil contoh, perbandingan panen madu asli 100% murni tanpa di beri makanan tambahan adalah 1 kwintal maka dengan pemberian makanan tambahan berupa gula jawa atau larutan gula pasir akan didapat hasil 1,5 kwintal hingga 2 kwintal lebih. Bisa dihitung berapa penghasilan tambahan yang bisa diraup. Bahkan bila "terpaksa" khususnya dimusim penghujan hanya diberi makan gula jawa atau cairan gula pasir saja.
Ciri-ciri madu ini adalah bila dihirup akan tercium aroma gula, bila diminum biasanya terasa manis gula, tidak terasa segar ditubuh, hanya akan menimbulkan rasa kenyang, meninggalkan rasa gatal di tenggorakan dan menimbulkan rasa eneg serta tidak berkhasiat dan juga harganya lebih murah dibandingkan dengan madu asli 100% murni. Warna madu ini akan selalu sama semua, walau sudah diproduksi berkali-kali, warna gula jawa.
Dan kebanyakan madu murni bukan 100% asli inilah yang banyak beredar dijual di supermarket, toko-toko obat dan apotek di sekitar kita.

Madu Palsu
Adalah sama sekali bukan madu karena terbuat dari bahan-bahan seperti air, essence (pewarna dan perasa), gula pasir dan telur. Telur disini berfungsi memberi kesan berbuih seperti madu pada umumnya, akan tetapi jelas sama sekali tidak bermanfaat bagi tubuh dan harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan dua jenis madu diatas. Madu palsu ini tidak bisa bertahan lama dan malah bisa menjadi racun karena pembusukan yang terjadi akibat bahan yang digunakan serta bisa berbahaya apabila dikonsumsi oleh siapa saja khususnya orang yang menderita suatu penyakit.

Namun demikian berikut akan coba saya sampaikan ciri-ciri madu asli dan palsu :

MITOS TENTANG MADU ASLI

Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan anggapan orang bahwa madu asli memiliki ciri-ciri tertentu, yang menjadi parameter sebuah madu asli. Yang mana kalau disimpulkan padanya ada 8. Anggapan tersebut lengkapnya sebagai berikut :

1. Madu Asli tidak dikerumuni semut.
2. Madu asli tidak merembes apabila diteteaskan pada kertas Koran
3. Korek api tetap dapat menyala setelah diolesi madu asli.
4. Rasa madu asli manis murni, tanpa ada rasa lain.
5. Madu asli berwarna kuning tua.
6. Madu asli akan mengkristal bila diaduk dengan kuning telur
7. Madu asli menyimpan gas atau udara
8. Madu asli tidak membeku bila dimasukkan dalam lemari es


HASIL PENGUJIAN TERHADAP ANGGAPAN TERSEBUT

1. Anggapan pertama : Madu Asli Tidak Dikerumuni Semut.

Baik madu asli maupun madu tidak asli sama-sama dapat dikerumuni semut. Adapun madu tidak asli yang padanya dicampur dengan serbuk pahit ada kemungkinan padanya tidak dimakan semut karena unsur tersebut tidak disenangi semut sebagaimana madu asli yang makanan lebahnya dari hutan kayu yang pahit rasanya.

2. Anggapan kedua: Madu Asli Tidak Merembes Saat Diteteskan pada Kertas Koran.

Tidak merembes saat diteteskan pada kertas koran tidak dapat secara mutlak merupakan ciri madu asli karena madu asli yang agak encerpun bisa merembes walaupun sedikit saja (tingkat kekentalannya rendah).

3. Anggapan ketiga : Korek Api Tetap Menyala Setelah Diolesi Madu Asli.

Bilah korek api tetap dapat menyala setelah diolesi madu asli sekalipun jarak waktu tenggang antara pemolesan dengan pemantikan berapa lamapun . Adapun madu tidak asli pada awal pemolesan mungkin masih bisa menyala namun setelah tenggang waktu 1 jam atau lebih maka tidak mampu lagi untuk menyala.

Jadi kesimpulannya adalah apabila setelah berselang lebih dari 1 jam tapi masih bisa menyala berarti madu asli. Namun apabila dengan dengan tenggang waktu tersebut tidak dapat menyala maka bisa dipastikan madu campuran atau tidak asli.

4. Anggapan keempat : Madu Asli Berasa Manis

Kelima sampel madu asli memiliki rasa yangberbeda-beda, bergantung pada sumber makanan lebah atau nectar. Demikian pula madu tidak asli maka rasanyapun beraneka ragam sesuai dengan bahan pencampurnya.

5. Anggapan kelima : Madu Asli Berwarna Kuning Tua

Sebagaimana rasa madu asli , warnanyapun beragam sesuai dengan nectar atau sumber makanan yang dimakan lebah. Demikian pula warna madu tidak asli beragam warnanya sesuai dengan bahan yang diolah dan juga bahan pencampurnya.

6. Anggapan keenam Madu Asli Akan Mengkristal Jika Dicampur Kuning Telur

Semua sampel madu asli mengkristal berbiji-biji saat dicampur dengan kuning telur. Madu tiruan tidak mengkristal sama sekali apabila dicampur kuning telur tetapi madu campuran tetap bisa mengkristal.

Perlu anda ketahui bahwa pengkristalan kuning telur bukan jaminan madu asli karena madu campuranpun tetap mengkristal apabila dicampur dengan kuning telur.

7. Anggapan ketujuh : MAdu Asli Mengandung Gas (menggelembung pada kantong plastik/jerigen yang tertutup rapat.)

Dalam uji coba kelima madu asli maupun 4 dari 5 macam madu campuran itu tetap mengelembung (mengandung gas) Dari sini dapat dilihat bahwa kandungan gas itu tidak dapat dijadikan patokan dalam menentukan madu asli karena madu tidak aslipun bisa mengandung gas.

Dalam penyelidikannya Dra. Sri Amin Tarti dari Universitas Lambung Mangkurat menyatakan, gas yang terdapat pada madu itu bisa timbul karena madu telah terfermentasi dengan mikroba penghasil gas.

8. Anggapan kedelapan : Madu asli Tidak Akan Membeku Jika Disimpan Dalam Lemari Es.

Dari kelima sampel madu asli, empat sampel tidak membeku saat disimpan dalam lemari es. Satu sampel yang lain sedikit membeku yaitu madu pohon aren /nira. Dan dari kelima sampel madu tidak asli maka semuanya membeku saat disimpan di lemari es.

KESIMPULAN

Dari pengujian terhadap delapan anggapan publik terhadap keaslian madu maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak merembes saat diteteskan pada kertas Koran; tidak dikerumuni semut ; rasa yang manis,; warna kuning tua; serta terdapatnya gas atau udara tidak dapat dijadikan alat untk mengukur kemurnian atau keaslian madu.

2. Madu dapat dikatakan asli bila belerang bilah korek api tetap dapat menyala setelah diolesi madu trsebut, meskipun tenggang waktu yang lama. Apabila korek api dapat menyala dalam tenggang waktu yang sebentar kemudian tidak menyala dalam tenggang waktu yang lama maka bisa diragukan keaslian madu tersebut.

3. Madu asli akan mengkristal saat dicampur dengan kuning telur. Namun pengkristalan bukan jaminan aslinya suatu madu. Beberapa madu palsu atau campuran pun tetap mengkristal saat dicampur dengan kuning telur.

4. Madu asli tidak akan membeku saat disimpan di lemari es.

Disadur dari Buku “Jeli Memilih Madu” terbitan Adicita Karya Nusa tahun 2005 ditulis oleh : M Sadyi Masun.