Diberdayakan oleh Blogger.

Manfaat Madu

Manfaat Madu

Madu Sebagai Obat Dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits

Nash Al Qur’an yang secara sangat jelas mengungkap bahwa madu sebagai obat adalah ayat berikut :

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”. (QS An- Nahl: 69).

Sedangkan hadits shahih Rasulullah S.A.W yang mengungkapkan madu sebagai obat adalah sebagi berikut: Dari Ibnu Abbas R.A. dari Rasulullah S.A.W. : ”Kesembuhan dari penyakit itu dengan melakukan tiga hal : berbekam, minum madu dan dibakar dengan besi panas. Tetapi aku melarang umatku membakar dengan besi panas itu”. HR. Shahih Bukhari. Meskipun dengan ayat Al Qur’an yang jelas dan hadits yang shahih sekalipun, mungkin kita masih ragu bahwa madu lah obat bagi penyakit kita – maka hal inipun manusiawi dan Rasulullah S.A.W. pun memberikan contoh yang komplit bagi kita dengan hadits shahih berikut ini :

Diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Kudri : Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah S.A.W. dan berkata, “ Saudaraku sedang mengalami sakit perut” kemudian Rasulullah, S.A.W berkata kepada laki-laki tersebut, “Suruh dia minum madu”, Laki-laki tersebut kembali kepada Rasulullah, S.A.W dan beliau berkata kembali “Suruh dia minum madu”, Laki-laki tersebut kembali untuk ketiga kalinya dan Rasulullah tetap berkata “Suruh dia minum madu” , kemudian laki-laki itu kembali dan berkata “ Sudah saya lakukan ya Rasulallah”, kemudian Rasulullah S.A.W. bersabda “Allah telah menyampaikan yang benar, tetapi perut saudaramu berbohong, suruh dia minum madu”. Kemudian laki-laki itu meminta saudaranya untuk kembali minum madu dan dia sembuh.

BAB I: SEJARAH KEHIDUPAN LEBAH MADU

OLEH: BENY ULEANDER

A. Kehidupan Lebah Madu
Lebah dalam bahasa Latin disebut Apis, --sejenis serangga penghasil madu. Terkait dengan rantai kehidupan di alam, lebah membantu proses penyerbukan alami bagi tumbuhan-tumbuhan. Manusia bisa melihat berjuta jenis tanaman di alam, beragam bunga yang indah dan pepohonan, serta menikmati aneka buah-buahan. Peristiwa alami yang berlangsung dari masa ke masa itu terjadi berkat kerja koloni lebah.

1. Koloni Lebah Dan Distribusi Tugas
Lebah madu merupakan insekta sosial hidup dalam suatu keluarga besar yang disebut koloni lebah dengan sifat polimorfisme, --setiap anggota koloni miliki keunikan anatomis, fisiologis dan fungsi biologis yang antar golongan sangat berbeda (Lebah Madu, Cara Beternak & Pemanfaatan, 2003). Jumlah populasi koloni tergantung kualitas dan potensi lebah ratu. Kemampuan bertelur ratu tergantung dari strain, queen rearing procedure (pemeliharaan) dan breeding program (pembudidayaan). Koloni madu terdiri atas tiga kasta; seekor lebah ratu, sekitar 200-300 lebah jantan, dan 10.000-100.000 lebah pekerja.

- Lebah Ratu (Queen)
Lebah ratu hanya seekor dalam sarang tanpa raja. Jika ada dua ratu, keduanya berkelahi memperebutkan kedudukan, namun tetap memiliki watak yang halus, sabar dan mencintai rakyatnya. Ratu mempunyai sengat sebagai ovipositor,-- senjata pengunusir ratu lain di dalam sebuah sarang. Lebah ratu bisa menyengat berkali-kali tanpa ada kerusakan tubuh atau binasa. Lebah ratu kebal terhadap segala penyakit karena konsumsi royal jelly setiap hari.

Warna lebah ratu biasanya merah tua dan dua kali lipat lebih panjang dan 2,8 kali berat dari lebah pekerja dengan masa hidup 3-7 tahun dan masa produksi hanya 2 tahun. Ovarium lebah ratu berkembang cukup sempurna sehingga mampu bertelur 1.500 sampai 2.000 butir telur sehari. Untuk menampung ovarium, perut lebah ratu membesar. Musim kawin lebah madu terjadi pada bulan Mei, Juni dan Juli setiap tahun.
Uniknya, selama hidup, lebah ratu hanya kawin sekali yaitu saat memasuki masa dewasa atau lebah ratu memasuki usia 23 hari dan memilih salah satu di antara ratusan ekor lebah jantan yang paling kuat untuk mengawini lewat sayembara terbang. Lebah jantan pemenang yang terbang menyusul dirinya berhak mengawini. Perkawinan berlangsung kala terbang di udara terbuka. Seusai kawin, keduanya jatuh ke tanah. Lebah jantan mati karena kantong sperma terpisah dan tertinggal dalam kantong sperma ratu (spermatheca) sebagai tempat penyimpan sperma lebah jantan hasil perkawinan.

Jika spermatheca belum banyak memiliki spermatozoa, maka kelangsungan perkawinan lebah ratu melibatkan 30 ekor lebah jantan. Lebah ratu kembali ke sarang dan mulai bertelur 2-3 hari pasca perkawinan, serta berhenti bertelur sampai habis simpanan sperma yang tersedia. Tugas utama lebah ratu, justru bertelur terus-menerus agar bisa terjadi regenerasi keturunan, dengan lahirnya lebah-lebah baru. Telur lebah ratu akan menjadi lebah pekerja, lebah jantan dan calon lebah ratu.

-Lebah Jantan (Drone)
Meski tidak bekerja, lebah jantan bertugas mengawini ratu perawan atau calon lebah ratu (virgin queen) dengan lama hidup sekitar tiga bulan. Mata dan sayapnya lebih besar dari lebah pekerja. Warna kehitaman dengan dengungan suara agak keras. Kakinya tidak berkeranjang pollen untuk menyimpan tepung sari bunga, dan tidak berselang pipa penghisap madu di bibir, tidak berkelenjar malam (wax glands), ekor tidak bersengat serta bersifat tenang.
Tugas utama lebah jantan justru menjaga sarang dan membersihkan sarang dari kotoran. Kadang-kadang terbang sebentar kala cuaca cerah. Untuk makan, lebah jantan lazim disuapi lebah pekerja. Sayangnya, saat musim paceklik tiba, sebagian lebah jantan dibinasakan dan dikeluarkan oleh lebah-lebah pekerja dari sarang.

-Lebah Pekerja (Worker Bees)
Ukuran tubuh lebah pekerja lebih kecil daripada lebah ratu dan lebah jantan. Bentuk tubuh lebih ramping, warna hitam kecoklatan, ekor bersengat lurus dan berduri. Sebenarnya lebah pekerja adalah lebah betina yang organ reproduksi tidak berkembang sempurna.
Lebah pekerja siap menyerang apapun yang coba mengganggu atau berusaha memasuki sarangnya, namun tidak pernah menyerang lebah ratu. Sengatan lebah pekerja hanya bisa digunakan sekali selama hidupnya, dan sesudah itu, langsung mati. Meski begitu, lebih jenis ini tidak tersesat karena memiliki indera yang tajam terhadap rumah (sarang), pun tajam mengenal kualitas makanan.

Di dalam sarang, setiap lebah pekerja melakukan tugas tertentu sesuai umur. Misalnya membuat sarang, membersihkan sarang, mengisi madu, memberi makan larva, mengangkut pollen dan menjaga sarang. Pembagian tugas dan organisasi lebah madu sangat teratur, tertib dan disiplin atas kesadaran diri. Semua tugas di dalam sarang, sepenuhnya diatur lebah rumah tangga, sedangkan tugas di luar sarang jadi tanggung jawab lebah lapangan. Dan tradisi tersebut tidak pernah terhenti selama hidup secara berkoloni.
Setelah lahir, lebah pekerja menjadi lebah rumah tangga dengan tugas pokok membersihkan bilik-bilik kosong agar bisa kembali digunakan kemudian jadi lebah pekerja yang bertugas menjaga dan memberi pakan larva. Tugas berikutnya, membangun bilik baru dan memperbaiki bilik yang lama. Setelah itu, lebah pekerja baru mulai menyimpan nektar dan serbuk sari yang dibawa sesama temannya. Saat itulah, mulai menyandang profesi sebagai lebah pengolah madu dengan tugas pokok memroses nektar jadi madu, memeram madu dan mencampur madu dengan tepung sari.

Tugas lain yang diemban secara bersama-sama dalam sebuah kekuatan komunitas adalah berfungsi sebagai lebah penjaga sarang. Lebah pencari pakan merupakan lebah pekerja yang tertua dan tergesit dengan mengemban tugas mengumpulkan dan mencari serbuk sari dan nektar. Di lapangan, lebah pekerja sering melakukan aktivitas pada saat suhu berada pada 150C-400C. Ketika suhu di atas 320C banyak lebah pencari pakan bergeser tugas ke pengumpulan air untuk menyejukkan sarang. Jumlah lebah pekerja dalam satu koloni mencapai 30.000 - 40.000 ekor dengan usia hanya 35 hari.


TABEL DISTRIBUSI TUGAS LEBAH

Umur (Hari) Tugas
3 Membersihkan sarang
4-9 Merawat larva
10-16 Membangun sel sarang
17-19 Menerima nectar dan tepung sari dari lebah pekerja
Menjaga sarang dari musuh-musuhnya
20 Menjadi lebah lapangan untuk mencari nectar, pollen dan air
21 Mati

Sumber: Lebah Madu, Cara Beternak & Pemanfaatan (Pusat Perlebahan Apiari Pramuka, 2003).

Kecepatan terbang lebah pekerja mencapai 65 km per jam, dan bisa menempuh jarak 46 km non stop. Bila sedang membawa nektar, kecepatannya tinggal 30 km per jam dengan kecepatan getaran sayap sebanyak 250 kali per detik. Gerakan sayap tersebut diatur oleh otot-otot dada. Jika otot menjulur ke bawah, sayap membentang ke atas, dan jika otot ditarik ke bawah, sayap menurun.
Untuk membuat 100 gram madu, lebah harus mendatangi sekitar satu juta tangkai bunga. Untuk mengumpulkan 1 kg madu, seekor lebah harus mengadakan perjalanan 90.000-180.000 kali dan mengunjungi banyak bunga sebelum pulang ke sarang. Jika setiap perjalanan menempuh jarak 3 km pulang pergi, seekor lebah harus menempuh jarak 3 x (90.000-180.000) km, atau minimal terbang sejauh tujuh kali keliling bumi. Nektar diangkut dalam kantung tepung yang ada di kaki. Dalam sarang, nektar diolah jadi madu, lilin dan royal jelly yang siap jadi makanan utama lebah ratu.

2. Pembentukan Koloni Dan Sarang
Ratu menghasilkan feromon, --senyawa kimia pemersatu koloni dalam satu kesatuan terorganisasir (Lebah Madu, Cara Beternak & Pemanfaatan, 2003). Pembentukan koloni lebah diawali dengan pertempuran sengit antara ratu dengan calon ratu. Jika ada calon ratu baru, larva dimatikan oleh ratu. Jika ada yang sempat lahir, ratu yang lama bertarung dengan ratu baru hingga salah satunya mati atau ratu yang kalah meninggalkan sarang diikuti sebagian lebah pekerja yang setia. Biasanya ratu yang eksodus justru ratu tua, dan kemudian membentuk koloni baru. Ratu tua yang tidak produktif dimatikan oleh lebah pekerja dan diangkat ratu baru.
Alasan perpindahan sebuah koloni lebah untuk mencari sumber pakan baru karena di tempat lama sumber pakan dan air berkurang, sarang terlalu panas, kena gangguan penyakit atau ada pengganggu (pemangsa) yang terus-menerus.
Sarang lebah tersusun dari jajaran heksagonal yang merupakan tempat bertelur, tempat menyimpan madu dan tempat pengumpulan tepung sari bunga. Bentuk ini memiliki keunggulan dibanding bentuk bulat atau persegi (dr Adji Suranto, SpA, 2005). Bentuk heksagonal membutuhkan bahan yang relatif sedikit, tetapi memiliki kapasitas sebagai tempat penyimpan yang maksimal. Jika sarang berbentuk bulat, tentu ada ruangan yang tidak terpakai. Jika berbentuk persegi empat, pemakaian bahan jadi lebih banyak. Umumnya satu sarang menghasilkan sekitar 150 kg madu setiap musim.

3. Siklus Hidup Lebah Madu
Lebah ratu yang bertelur subur siap menghasilkan lebah pekerja dan lebah ratu, dan telur yang tidak subur menghasilkan lebah jantan. Kedua jenis telur tersebut tampaknya sama. Dari kedua jenis telur itu, telur calon lebah pekerja jsutru yang terbanyak dihasilkan. Telur calon lebah jantan dihasilkan sejak awal musim bertelur dan jelang hijrah ke jumlah yang tidak terbatas.
Telur calon lebah pekerja diletakkan di sel yang terkecil dibanding sel untuk telur calon lebah jantan. Sel berpenghasilan larva lebah jantan memiliki tudung lilin lebih cekung dan lebih dalam dibanding sel larva lebah betina. Setelah tiga hari di dalam sel, telur menetas jadi larva yang tidak miliki sayap atau kaki dan tampak seperti seekor ulat dengan pakan terbanyak agar tumbuh lebih cepat. Dalam waktu singkat, tubuh lebah memenuhi ruangan sel.
Ketika larva memasuki fase pupa, lebah pekerja akan menutupi pintu sel rapat-rapat. Pada kondisi ini, terjadi perubahan tercepat pada tubuh pupa dengan ditandai tumbuhnya sayap dan kaki. Setelah selesai proses metamorfosis, lebah dewasa muncul dari pupa dalam bentuk lebah sempurna. Siklus hidup lebah madu mulai dari telur, larva, pupa dan akhirnya dewasa. Lamanya siklus hidup untuk setiap jenis lebah madu amat variatif. Awalnya, lebah ratu, pekerja dan lebah jantan berbentuk telur selama 3 hari, lalu jadi larva selama 4-9 hari. Periode pupa mulai berbeda untuk ketiga strata lebah madu ini. Lebah pekerja (10-20 hari), lebah ratu (10-15 hari) dan lebah jantan (10-23 hari). Sedangkan masa dewasa dimulai ratu pada hari ke-16, pekerja di hari ke-21 dan lebah jantan pada hari ke-24.

Stadium Lebah Ratu Lebah Jantan Lebah Pekerja
Telur 3
3
3
Larva 4-9
4-9
4-9
Pupa 10-15
10-23
10-20
Dewasa 16
24
21

Keterangan: Lama waktu dalam hari.
Sumber: Lebah Madu, Cara Beternak & Pemanfaatan (Penyusun Pusat Perlebahan Apiari Pramuka, Penerbit Penebar Swadaya 2003).

4. Komunikasi Lebah
Sebagai makhluk hidup, lebah madu memiliki cara komunikasi tersendiri. Pertama, Komunikasi Lewat Feromon. Cara komunikasi lewat foremon merupakan cara yang paling dominan yang dilakukan lebah madu. Feromon adalah senyawa kimia yang dihasilkan lebah ratu dari kelenjar hipofarink yang membawa informasi-informasi tentang kegiatan yang baru dilakukan anggota koloni sesuai keadaan yang sedang ataupun siap dihadapi. Feromon dihasilkan secara internal, tetapi bekerja eksternal untuk menginduksi reaksi-reaksi yang mengubah tingkah laku individu dalam spesies yang sama.
Penyebaran feromon dalam satu koloni lebah bisa berlangsung melalui kontak tubuh, makanan atau udara sekitar sarang. Perpindahan feromon dari lebah ratu ke lebah pekerja berlangsung saat lebah pekerja mengibaskan antena ke tubuh ratu. Di dalam sarang, feromon siap mengatur aktivitas lebah-lebah pekerja seperti memberi makan ke anggota koloni, membuang lebah yang mati, memberi tanda bahaya dan mengenal sesama anggota koloni. Di luar sarang, feromon sebagai daya tarik seksual untuk merangsang lebah-lebah jantan agar bisa mendekati dan mengawini ratu-ratu perawan atau sebagai kompas penuntun koloni bila sedang migrasi.
Kedua, Komunikasi Lewat Tarian. Lebah pekerja lebih efektif dan efisien mencari nectar bunga atau sumber pakan dengan mengandalkan bantuan lebah pekerja pemandu lewat tari keliling (round dance). Saat seekor lebah pemandu (scout) mendapat sari bunga, ia sering menari di depan sarangnya sebagai kode memberi tahu lokasi sari bunga ke semua rekan.
Dengan bantuan radar, para ilmuwan berhasil menjawab pertanyaan kontroversial seputar tujuan lebah menarikan tarian-tarian aneh dan mengibaskan tubuh. Tarian lenggak-lenggok yang populer itu berisi informasi tentang lokasi nektar (sari bunga), seperti yang diduga sejak tahun 1960-an. Awalnya, saat teori itu terungkap, terdapat banyak tanggapan skeptis sebagai akibat langsung dari ketidakyakinan mereka akan lebah yang bisa memahami pesan secara kompleks.
Para peternak lebah sudah sejak lama bertanya-tanya apa tujuan tarian itu, mengapa lebah menunjukkan tarian misterius di hadapan sarangnya sesaat setelah pulang mencari nektar. Biasanya, sebelum memasuki sarang, seekor lebah pembawa nektar melakukan gerakan dalam delapan tarian seperti mengibaskan perut kala menari, di tengah kerumunan lebah lain. Kibasan dan tarian tersebut dilakukan dalam pola berbeda dan terorganisir. Bagi seorang Karl Von Frisch, ahli hewan dan pemenang nobel, sudah pernah melakukan pengamatan agak detail pada tahun 1960-an. Frisch menyatakan, lebah sedang berjuang menyampaikan serangkaian instruksi tentang upaya menemukan sumber sari bunga saat menari.

B. Nektar Bunga
Lebah suka mengumpulkan tepung sari tertentu karena ada kandungan gula. Makin banyak nektar mengandung gula, makin senang lebah mengunjungi jenis bunga tersebut. Nektar yang hanya mengandung kurang dari 4% gula, justru tidak menarik dihinggapi.
Lebah juga mengunjungi jenis bunga tertentu, dan aktivitas tersebut membantu keberhasilan pembuahan tanaman. Di daerah tropis, curah hujan menentukan pertumbuhan tanaman. Curah hujan dan kelembaban udara mempengaruhi hasil nektar. Pada musim hujan, hasil nektar baik karena tanaman pakan lebah berbunga lebat. Bunga mengeluarkan nektar hanya pada cuaca sejuk agar sering dilihat lebah mencari madu pada pagi atau sore hari. Aktivitas siang hari yang panas tidak dilakukan untuk mencari nektar karena bunga hanya sedikit mengeluarkan nektar, dan lebah sibuk mencari air guna menyejukkan sarang.
Berikut ragam tumbuhan atau tanaman di Indonesia yang sering dikunjungi lebah; adas, albasia, apel, aren, asam, besaran, blingo, belimbing, bunga aster, bunga matahari, crème, delima, jagung, jambu air, jambu biji, jambu bol, jengkol, jukut lamuran, jukut riut, kacang tanah, kapuk randu, karet, kedelai, kelengkeng, kelor, kemangi, kembang penganting, kemuning, kecunung, kesambi, ketumbar, kopi, lamtoro, leci, markisa, mundu, namnam, nanas, oleander, orang-aring, padri, pala, pacar air, paci-paci, petai, pisang, rambutan, rengas, sagu, salak, salam, sawo kecik, sawo manila, semangka, sembung, sirsak, tembakau, teh, mentimun, waru, wijen dan wortel. (B. Sarwono, 2001).

C. Awal Terjadi Madu
Madu merupakan zat manis alami yang dihasilkan lebah dengan bahan baku nektar bunga, sumber energi dan bahan yang diubah menjadi lemak dan glikogen. Nektar sendiri merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gula. Lebah madu memperoleh sebagian energi dari karbohidrat dalam bentuk gula. Perubahan nektar jadi madu dimulai ketika lebah pekerja membawa nektar ke sarang. Nektar yang berhasil dibawa pulang, diberikan kepada lebah pekerja lain untuk dicampur dengan air liur di mulut dan dihilangkan airnya untuk mencegah peragian. Lebah pekerja mengunyah sambil menambah diastase dan invertase, bahan tadi diproses menjadi madu.
Bentuk madu berupa cairan kental berwarna bening atau kuning pucat sampai coklat kekuningan. Rasanya khas; manis dengan aroma enak dan segar. Jika dipanaskan, aromanya jadi lebih kuat tanpa berubah bentuk. Madu yang baik adalah madu yang memenuhi Standar Internasional. Madu memiliki kandungan-kandungan terpenting bagi kesehatan tubuh manusia.

Tabel 1. Kandungan Madu.
No.
Kandungan Madu*)
Bobot Kandungan
1
Energi
294 kalori
2
Karbohidrat
9,5 gr
3
Air
24 gr
4
Fosfor
16 mg
5
Kalsium
5 mg
6
Vitamin C
4 mg

Keterangan : *) dalam 100 gram madu
Sumber : Perum Perhutani Unit II, 1986

Dalam madu juga terdapat substan-substan mineral; Natrium, Magnesium, Besi dan Kalium. Juga ada vitamin-vitamin dan hormon yang berguna untuk proses metabolisme tubuh. Sebetulnya, khasiat madu sangat berkaitan dengan kandungan gulanya yang tinggi; fruktosa 41%, glukosa 35%, sukrosa 1,9% dan kandungan lain seperti tepung sari ditambah aneka enzim pencernaan, lalu ada vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan antibiotika. Madu bermanfaat madu untuk menggantikan antibiotika bagi pasien pengidap kanker, obat rematik dan menyembuhkan efek sampingan suatu obat.

D. Penggunaan Madu Dalam Peradaban Kuno
Sebagai produk organik yang dihasilkan lebah madu, sudah digunakan sejak zaman purba sebagai salah satu bahan pemanis. Peradaban kuno menganggap madu sebagai makanan dewa karena bisa membuat manusia berumur panjang. Orang-orang Mesir, Yunani dan Romawi kuno menggunakan madu untuk kue, minuman dan bumbu daging (B. Sarwono, 2001).
Pengobatan dengan madu sudah dikenal orang Mesir kuno sejak 2.600 SM. Madu dimanfaatkan sebagai salep antiseptik untuk mengobati luka oleh bangsa Yunani, Romawi, Assyria, India dan Cina kuno. Bangsa Jerman memakai madu saat PD II. Kaum perempuan di Mesir, Yunani dan Rusia memanfaatkan madu untuk memelihara kecantikan kulit wajah agar cantik, bersih, menghilangkan noda dan bintik-bintik hitam, serta mencegah keriput.
Para Firaun Mesir kuno yang dikuburkan di Piramida, dibekali madu mentah sebagai bekal di alam baka. Bahkan para filsuf Yunani merekomendasikan madu untuk memperpanjang umur. Pun banyak atlet juara olimpiade kuno dan para pahlawan olimpiade modern mengandalkan serbuk sari sebagai sumber stamina (Pak Oles, Manggala, 6-12/6/2001).
Pada zaman Mesir kuno, Yunani kuno dan Indian kuno, selain sebagai pengawet daging, madu juga digunakan untuk mengawetkan jenazah seperti mumi fir'aun. Sebelum disemayamkan, jenazah direndam beberapa hari di dalam larutan madu. Selain itu, ditemukan juga seorang bayi anak raja Mesir yang diawetkan dalam sebuah kontainer penuh madu dalam salah satu piramid di Gizeh. Bangsa Yahudi juga menggunakan madu untuk mengawetkan orang-orang yang mereka hormati.
Semua fakta yang tersebut di atas sebagai bukti bahwa madu mengandung zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen sehingga berfungsi baik dalam pengawetan. Selain madu, poduk lebah seperti propolis juga digunakan sebagai obat sejak abad ke-12. Orang Yunani dan Romawi menggunakan propolis untuk mengobati luka lebam pada tubuh akibat perang. Begitu juga dengan bangsa Yunani, menganggap madu sebagai hadiah paling berharga yang diberikan alam kepada manusia.
Sebagai sumber energi, madu sudah dirasakan Raja Farouk dari Mesir. Sang raja mampu “membagi waktu” secara adil dan merata bagi 400 orang selir yang ditampung dalam sebuah Harem. Caranya, setiap pagi minum beberapa seloki madu. Sementara Raja Solon yang berkuasa di Kerajaan Atena, Yunani pada tahun 638-558 SM, secara khusus menganjurkan kepada rakyatnya agar memelihara lebah guna membangun ekonomi negara. (Drs Ketut Patra, Kompas, 5 Oktober 1978).


BAB II: JENIS-JENIS LEBAH MADU
OLEH: BENY ULEANDER
Lebah termasuk kelompok serangga bangsa atau ordo Hymenoptera (sayap bening) yang membesarkan sayapnya dengan serbuk sari dan madu. Bangsa lebah beranggotakan 12.000 spesies. Selain suku Apidae yang hidup berkoloni, ragam jenis serangga umumnya hidup soliter. Lebah madu termasuk serangga sosial yang hidup berkoloni dan memiliki beragam sebutan. Di Jawa disebut tawon gung dan gambreng, di Sumatera Barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan dan suku Belu (tetum terik) di Timor disebut wani dan di Tataran Sunda lebih dikenal dengan sebutan tawon odeng.
Dalam dunia hewan, lebah madu memiliki sistematika tersendiri dalam hal kerajaan (Animalia), Filum (arthropoda), kelas (Insecta) atau serangga), ordo (Hymenoptera), subordo (Clistogastra), super famili (Apoidea) dengan famili Bombidae (lebah biasa), Meliponidae (lebah madu tanpa sengat) dan Apidae (lebah madu). Sistematika lain berupa genus (Apis) dengan spesies Apis Andreniformis, Apis Cerana, Apis Dorsata, Apis Florae, Apis Koschevnikovi, Apis Laboriosa, Apis Mellifera. Famili Bombidae sangat sedikit menghasilkan madu, namun berperan penting sebagai penyerbuk tumbuh-tumbuhan.
Famili Melinopedae termasuk jenis lebah yang tidak bersengat dan rendah produksi madu. Famili Apidae merupakan jenis lebah penghasil madu sejati. Lebah madu dari genus Apis sebagai penghasil madu dan lilin. Jenis unggul yang sering dibudidayakan adalah jenis Apis Mellifera dari Eropa, Apis Dorsata dan Apis Indica atau Apis Cerana dari Asia (Lebah Madu, Cara Beternak & Pemanfaatan, 2003).

A. Lebah Madu Berdasarkan Jenis
Lebah madu terdiri dari beberapa jenis atau spesies dengan ciri fisik yang saling berbeda: Apis dorsata (lebah hutan). Di Sunda disebut odeng dan orang Jawa (tawon gung), Apis Mellifera (lebah Australia), Apis Florea (memiliki ukuran tubuh paling kecil).
Apis Indica atau Apis Cerana (lebah lokal). Tersebar di negara-negara Asia seperti Jepang, India dan Korea. Di Sunda disebut nyiruan dan orang Jawa menamakan tawon. Apis Laboriosa, ukuran tubuhnya sangat besar yang bisa dijumpai di daerah pegunungan Himalaya.
Sesuai daerah penyebaran, lebah madu terbagi atas empat jenis. Pertama; Apis Cerana (Apis Indica). Jenis ini diduga berasal dari daratan Asia, dan menyebar hingga Afganistan, Cina, India, Korea dan Jepang. Kedua; Apis Mellifera (lebah Australia), banyak dijumpai di daratan Eropa seperti Perancis, Yunani, Italia dan sekitar Mediterania.
Ketiga; Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sekitar wilayah sub tropis dan tropis di Asia seperti Indonesia (dari Sumatera sampai Papua), Filipina dan sekitarnya.
Keempat; Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon klanceng. Kelima; Apis Adonsonii atau Apis Unicolor tersebar luas di benua Afrika, bagian utara Gurun Sahara sampai Semenanjung Afrika di selatan, dan pantai barat hingga pantai Timur Afrika.

B. Klasifikasi Lebah Berdasarkan Sengatan
Ada lebah madu yang memiliki sengat mematikan dan ada yang tidak bisa menyengat. Lebah madu yang memiliki sengat seperti spesies Apis Dorsata, Apis Cerana, Apis Mellifera, Apis Unicolor.
Lebah madu tidak bersengat (tergolong Famili Melinopedae) disebut stingless honeybee dan dengan genus Trigona sp dan Melipona. Trigona sp dijumpai di negara tropis seperti Malaysia, Filipina dan Indonesia, termasuk Australia. Trigona menghasilkan madu yang rasanya asam. Orang Jawa disebut madu lancing dan orang Sunda menyebutnya teuweul.

C. Lebah Yang Bisa Dibudidaya

Apis Koschevnikovi

Lebah koschevnikovi merupakan spesies yang baru dikenal beberapa ilmuwan. Jenis ini banyak terdapat di Pulau Kalimantan dan Sumatera bagian barat. Ciri-ciri yang paling menonjol dibanding Apis Cerana adalah warnanya merah di sebagian besar Apis koschevnikovi dan ukuran tubuhnya sedikit lebih besar. Menurut beberapa peternak lebah di Kalimantan Selatan, lebah Apis koschevnikovi lebih produktif dibandingkan Apis cerana.

Apis Mellifera

Lebah madu Apis mellifera merupakan jenis lebah hutan yang dibudidayakan hampir di semua negara termasuk Indonesia. Lebah ini banyak terdapat di Eropa seperti Perancis, Yunani, Spanyol dan Yugoslavia. Di Negara-negara tersebut, lebah yang utama dibudidayakan yaitu Apis Mellifera (lebah hitam atau lebah coklat Eropa), Apis mellifera ligustica (lebah kuning Italia), apis mellifera carnica (lebah kelabu carniola).
Dari jenis lebah ini segera padat dibuat jalur baru untuk daerah berlingkungan dan beriklim berbeda dari tempat aslinya (Eropa). Di daerah yang beriklim dingin atau berelevasi tinggi, lebah ini tidak terlalu agresif dan kurang suka bermigrasi tetapi peka terhadap penyakit terutama parasit tungau Varrao.
Di Indonesia, Apis Mellifera merupakan lebah impor yang didatangkan pada tahun 1972. Sebanyak 25 koloni Apis Mellifera disumbangkan oleh Australian Freedom Fro Hunger Campaign Committee (AFFHC) kepada pusat perlebahan Apiari Pramuka sekaligus sebagai cikal bakal pengembangan lebah modern di Indonesia. Lebah yang dikembangkan di Australia (NSW) ada tiga sub spesies, yaitu lebah Italia (Apis Mellifera Ligustica), Kaukasia (Apis Mellifera Caucasia) dan Carniola (Apis Mellifera Carnica).
Lebah ini dikenal sebagai lebah yang cukup rakus dengan nectar (makanan). Karena itu tidak mengherankan lebah ini cara pembudidayaannya dilakukan secara diangon (Dipindah dari satu tempat ke tempat lain –Red). Misalnya, saat musim randu di Jawa Tengah, sarang lebah jenis ini dipindahkan ke Jawa Tengah dan saat musim bunga merah di Jawa Barat, sarang lebah dipindahkan ke Jawa Barat agar lebah tetap berproduksi.
Biasanya Apis Mellifera dikembangkan petani-petani golongan menengah ke atas karena perlu disiapkan truk pengangkutan dan fasilitas pendukung lain. Produksi madu jenis Apis Mellifera dikenal cukup tinggi antara 25-35 kg per koloni dalam setahun. Sifat lebah ini agak jinak dan tidak mudah kabur.
Karena sifatnya diangon, madu yang dihasilkan lebah ini berasal dari satu bunga (monoflora). Misalnya madu randu, madu klengkeng, madu calliandra (kaliandra) yang banyak dibudidayakan di pulau Jawa, dan bisa dikembangkan di daerah tropis seperti Indonesia. Di Nusa Tenggara Barat (NTB), Apis Mellifera kecil kemungkinan dikembangkan karena tidak banyak kebun budidaya yang luas dan belum ada perusahaan yang siap menampung produksi madunya.
Secara alami, Apis Mellifera dibedakan atas lima sub species. Pertama, Apis Mellifera Lehzeni (lebah madu Skandinavia ini ada di Jerman Utara) dengan badan berwarna hijau, variasi kuning atau jingga di bagian perut. Kedua, Apis Mellifera Corniola (Lebah ini terkenal sebagai penghasil madu yang produktif di Amerika Serikat, tetapi kerap berpindah-pindah tempat. Indonesia pernah mengembangkan di KUD Batu Malang, Jawa Timur dengan badan berwarna hitam, cincin berwarna di perut dan warna rambut perut agak muda.
Ketiga, Apis Mellifera Caucasia dengan warna badan gelap dan sifat halus. Juga ada yang berwarna oranye di bagian perut. Keempat, Apis mellifera ligusta atau biasa disebut lebah madu Italia. Warna tubuh cukup variatif dari coklat gelap sampai kuning hitam yang ditutupi rambut badan berwarna merah. Warna lebah ratu merah kuning lebih kecoklatan. Lebah jantan, lebih muda dan sifatnya sangat aktif. Lebah ini tidak mudah hijrah bila ruangan sarang cukup luas, dan sangat produktif menghasilkan madu, royal jelly, propolis, racun lebah, lilin dan pollen. Lebah ini diternak orang dengan sarang berbingkai yang mudah diangkat dan dipindahkan.
Kelima, Apis Mellifera dikenal sebagai lebah madu Belanda yang hidup di Belanda dan Perancis dengan warna tubuh gelap. Di Belanda, lebah ini suka berpindah-pindah sehingga produksi madu terkategori sedang. Di Perancis, banyak menghasilkan madu namun sukar dikontrol.

Apis Cerana

Apis Cerana atau Apis Indica merupakan lebah madu asli Asia yang menyebar dari Afganistan, Cina sampai Jepang dan sudah berabad-abad diternak di wilayah Asia termasuk Indonesia sebagai lebah yang jinak. Dalam bahasa daerah, Apis Cerana disebut tawon laler, tawon madu atau tawon unduhan (Jawa), nyiruan (Sunda), madu lobang (Palembang), lebah lalat, lebah madu. Lebah ini memiliki daya adaptasi terhadap kondisi iklim, produktif dan tidak ganas sehingga akrab dengan masyarakat pedesaan.
Selain bersarang di rumah-rumah, juga dipelihara secara tradisional dengan gelodok dari batang kelapa atau randu sebagai wadah empuk membuat koloni dan gampang dipanen 5-10 kg per koloni per tahun. Pemeliharaan secara modern dalam stup (kotak lebah) bisa berpindah-pindah. Ciri-cirinya, lebih kecil dari Apis Mellifera dan dalam satu koloni bisa berkembang 10 ribu ekor. Setiap koloni terdiri dari beberapa ratus ekor lebah jantan, 20.000 sampai 40.000 ekor lebah pekerja, dan seekor lebah ratu. Pada sebuah pengamatan di India, untuk mengumpulkan pakan, hanya terbang sejauh 600-700 meter dari sarang dengan kegiatan terhenti total setelah pukul 15.00.
Sesuai dengan kondisi geografis dan iklim di Indonesia, lebah berpotensi untuk dikembangkan terutama oleh kalangan petani. Namun para petani sulit memiliki bibit dan minimnya sumber pakan dan belum ada ukuran standar stup. Hanya lebah jenis Apis Cerana lebih tahan dibanding Apis Mellifera. Pakan Apis Mellifera harus tetap tersedia, agar koloninya tidak mudah mati. Berbeda dengan pakan Apis Cerana yang masih bisa dicari. Jika stop bibit dengan kwalitas koloni yang baik, rencananya para petani bisa memanen madu dalam jumlah yang banyak.
Di India, lebah madu ini dibedakan atas dua sub species; Apis Indica Gandhiana yang hidup di daerah pegunungan tinggi dan Apis Indica yang hidup di dataran rendah. Khusus yang di dataran rendah masih terdapat varietas; Apis Indica Pironi dengan warna agak kehitaman, dan Apis Indica Pisea yang berwarna hitam. Di Cina dan Jepang ada sub species Apis Indica Sinensis.

Apis Adansonii (Apis Unicolor)


Jenis yang satu ini tersebar luas di benua Afrika, mulai dari Gurun Sahara di Utara sampai Semenanjung Afrika di Selatan, dan Pantai Barat Afrika sampai Pantai Timur Afrika. Jenis ini sudah lama dibudidayakan di Afrika karena produksi madu yang lebih banyak dibanding yang dihasilkan lebah madu Eropa. Sayangnya, dari segi sifat sangat agresif, sukar dikelola dan suka mempertahankan sarang.
Lebah madu Afrika dibawa ke Brasil pada tahun 1956 untuk dikembangkan dengan madu Eropa. Secara tak sengaja, lebah ratu yang telah dibuahi terlepas bersama lebah pekerja lalu berkembang biak menjadi ribuan koloni liar dan buas.
Lebah madu Afrika terbagi dalam 4 sub spesies. Pertama, Apis Unicolor Fasciata yang ada di Mesir. Badan berpita kuning kemerahan. Bagian gembung dan bulu mengkilap seperti perak. Kedua, Apis Unicolor Fresei yang banyak berkembang di daerah pegunungan tinggi Afrika dengan warna hitam. Ketiga, Apis Unicolor Intermissa di Tunisia, Malta dan Afrika Utara. Sudah mulai dikembangkan di Afrika Selatan dengan warna hitam berpita dan bulu abu-abu di gembung. Keempat, Apis Unicolor di Madagaskar dengan warna hitam tanpa garis-garis dan berbulu kelabu.

Apis Trigona sp (Lebah Klenceng)

Lebah klenceng (Apis Trigona) merupakan jenis lebah madu yang paling banyak dipelihara secara tradisional oleh masyarakat pedesaan sekitar kawasan hutan se-Indonesia. Lebah ini tidak memiliki sengat dan tidak ganas. Ukurannya sangat kecil dengan fungsi sebagai penyerbuk bunga-bunga kecil. Dalam bahasa Jawa, Apis Trigona disebut malam klanceng atau lonceng, teuweul (Sunda), gala-gala (lilin lebah).
Umumnya lebah madu Apis indica dan klenceng trigona sp dipelihara secara tradisional dengan gelodok yang pembuatannya meniru rumah-rumah lebah yang ada di ronga-ronga batang pohon besar atau gua yang terlindung dari terik matahari dan hujan. Rumah tiruan dibuat dari batang kelapa (pucuk), kayu randu (kapuk), kayu pucung atau batang pohon lain yang berkayu lunak.
Secara alami, serangga trigona sp membuat sarang di lubang-lubang pohon, celah-celah dinding dan lubang bambu di dalam rumah yang agak gelap. Untuk keamanan, tempat keluar masuk berbentuk lubang kecil sepanjang 1 cm yang diselimuti zat perekat. Sarang tersusun atas beberapa bagian buat menyimpan madu, tepung sari, tempat bertelur dan tempat larva. Di bagian tengah ada karangan bola berisi telur, tempayak dan kepompong. Di bagian sudut ada bola-bola kehitaman sebagai penyimpan madu dan tepung sari.
Lebah ini menghasilkan madu dan lilin yang diproduksi sangat kecil, rasanya asam dan sering dipakai untuk obat sariawan. Sedangkan lilinnya dipakai untuk membatik. Lebah pekerjanya berwarna hitam, berkepala besar dan berahang tajam untuk menggigit musuh bila diganggu. Perut lebah ratu sangat besar dengan sayap pendek. Ukurannya sebesar 3-4 kali lebah pekerja. Karena sangat gemuk dan tidak pandai terbang, lebah ini tidak suka berpindah-pindah tempat kecuali bila sarangnya terlampau tua dan buruk atau lilinnya keras.

D. Lebah Yang Belum Bisa Dibudidaya
Apis Dorsata

Lebah madu Apis dorsata dalam bahasa daerah disebut tawon gung (Jawa), tawon odeng atau lebah gadang (Sunda), madu sialang (Palembang), manye atau muanyi (Kalimatan Barat) dan orang Inggris menyebutnya “dian honey bee”. Dalam bahasa Indonesia disebut lebah hutan atau lebah raksasa. Mau dan lilin yang dihasilkannya merupakan produk unggulan. Panjang lebah pekerja Apis dorsata sekitar 1,9 cm. Lebah jenis ini dikenal memiliki sifat yang cukup ganas dan tak segan-segan menyerang musuhnya secara berkawanan bila diusik. Sifatnya liar dan galak. Jenis lebah ini berkembang hanya di kawasan sub tropis dan tropis Asia, seperti Indonesia, Filipina, India dan Nepal.
Apis Dorsata adalah jenis lebah hutan Asia yang paling produktif menghasilkan madu. Lebah ini membuat sarang dengan hanya satu sisi dan menggantung pada dahan atau ranting pohon langit-langit terbuka bisa setinggi 30 m, juga pada tebing-tebing atau jurang terjal bebatuan. Habitat seperti ini membuat para ilmuwan mengalami kesulitan dan bahkan sampai sekarang belum berhasil membudidayakan Apis Dorsata dalam stup (kotak koloni). Sudah banyak percobaan dilakukan dalam rangka membudidayakan Apis Dorsata, namun belum membuahkan hasil.
Menurut Dr Ir Erwan MSi dari Fakultas Peternakan Universitas Mataram, NTB, lebah jenis ini banyak dijumpai di hutan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumba (NTT), Deli, Bengkulu atau Lampung (Sumatera Utara/Selatan) yang selama ini memang dikenal pula sebagai daerah penghasil madu Apis Dorsata yang terbesar dan bermutu prima. Sisiran sarang Apis Dorsata dapat mencapai 2 x 1 meter dengan hasil madu rata-rata 10-20 kg. Kalau koloni besar mencapai 35-50 kg madu per sarang. Produksi lilin bisa mencapai 3-4 kg per koloni.
Dalam hal sumber pakan, lebah hutan bisa mengambil bermacam-macam nektar dari berbagai pohon dan bunga yang tersebar di hutan, termasuk pula berbagai tumbuhan obat yang memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Sumber pakan yang beragam seperti ini disebut dengan sumber multi flora.
Dalam hal habitasi. Sarang lebah madu hutan hidup dalam alam terbuka. Sisiran sarang madu hutan terkadang bergelantungan di berbagai dahan pohon, bebatuan, tebing-tebing terjal atau gua-gua. Habitasi seperti ini membuat madu hutan agak kesulitan untuk diternakan atau dibudidayakan.
Dalam hal kadar air. Lebah hutan yang hidup di alam bebas memiliki kadar air yang lebih tinggi, sekitar 24 sampai 28%. Penyebabnya adalah sarang lebah hutan berada dalam ruang terbuka, sehingga langsung terpengaruh iklim. Madu hutan merupakan produk organik, karena ia dipanen langsung dari hutan. Kehidupan lebah hutan sama sekali tidak ada campur tangan dari manusia, sehinga kemungkinan terkontaminasi bahan-bahan kimia sangat kecil bahkan tidak ada.
Apis Dorsata adalah jenis lebah spesial Asia karena ia tidak terdapat di luar Asia. Untuk di Indonesia, lebah hutan Apis Dorsata dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, dan Kepulauan Nusa Tenggara kecuali di Paparan Sahul. Jumlahnya diperkirakan sekitar 30.000 koloni. Untuk di Pulau Jawa, lebah dari spesies ini sudah sangat jarang ditemukan karena menipisnya hutan tropis sebagai sumber pakan utama Apis Dorsata.
Hingga kini, Apis Dorsata memiliki beberapa spesies. Namun ada dua spesies yang paling dikenal serta memiliki jumlah populasi yang besar, antara lain Apis Dorsata Been Honey yang hanya terdapat di Sulawesi dan Apis Dorsata Brescillicula yang ada di Filipina. Ciri khasnya adalah bentuk dan ukuran tubuhnya lebih besar bila dibandingkan dengan lebah-lebah lainnya. Pada bagian tubuh dan sayapnya berwarna hitam gelap dengan belang berwarna kuning.

Apis Andrenoformis
Lebah Apis andreniformis merupakan lebah madu asli Indonesia yang membangun sarangnya secara tunggal atau selembar dan menggantungkannya di tempat-tempat terbuka pada cabang pohon atau bukit batu yang terjal. Lebah madu ini dapat ditemukan di daerah pemukiman dan hutan-hutan pada ketinggian 500 m dari permukaan laut (dpl). Sampai sekarang, lebah madu ini belum berhasil dibudidayakan dan informasinya pun sangat terbatas.

Apis Florea

Ukuran tubuh lebah Apis florea paling kecil di antara lebah madu lainnya. Apis florea mulai terdapat dari Oman dan Iran di Asia Barat terus ke dataran India hingga Indonesia, tetapi tidak terdapat di utara pegunungan Himalaya. Di beberapa tempat, Apis florea dapat hidup bersama lebah lokal Apis cerana dan Apis dorsata atau dengan lemah impor Apis mellifera.
Lebah jenis ini merupakan spesies lebah madu dari marga Apis yang paling kecil ukurannya dengan panjang 0,9 cm. Satu koloni Apis florea biasanya membangun sarang tunggal satu sisiran dengan lebar lebih kurang 35 cm, tinggi 27 cm dan tebal 1,8 cm. Sisiran sarang menggantung pada sehelai daun atau melingkari dahan pohon, terkadang sarang dibangun juga pada rongga liang atau gua ataupun rongga pohon dan daerah payau. Apis florea termasuk lebih liar yang tidak dibudidayakan karena produktivitas madu dan lilin amat rendah. Produksi madu hanya sekitar 1 – 3 kg per koloni per tahun.

Apis Laboriosa

Jenis lebah ini hanya terdapat di pegunungan Himalaya pada ketinggian tempat lebih dari 1.200 m dari permukaan laut (dpl). Informasi mengenai lebah ini masih sangat terbatas.

E. Aneka Produk Lebah
Selain menghasilkan madu dari nectar bunga, lebah menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Antara lain; propolis, royal jelly, pollen (bee pollen), lilin lebah (bee wax) dan sengat lebah (bee venom). Juga lebah sangat berguna untuk proses polinasi (penyerbukan) berbagai tanaman. Menurut dr Adji Suranto, SpA, (Khasiat & Manfaat Madu Herbal, 2005), banyak tanaman yang tidak bisa melakukan penyerbukan sendiri bisa dibantu lebah.

Propolis

Beberapa Contoh Produk Propolis

Propolis (lem lebah) dibuat dari getah yang dikumpulkan lebah pekerja dari pucuk-pucuk pohon dan kuncup bunga tertentu. Getah lalu diproses dalam mulut lebah sampai menghasilkan lem, --dipakai untuk meletakkan dan merekatkan gumpalan-gumpalan lilin yang siap menyempitkan lubang sarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada musim dingin dengan tujuan untuk lebih melindungi dan menghangatkan sarang.
Bahan dipakai sebagai perekat sarang karena sifatnya yang lentur, lekat dan kuat. Propolis berwarna coklat atau kuning kemerah-merahan dengan aroma yang khas. Bahannya mengandung senyawa organik seperti resin atau damar (45-50%), malam (20-25%), minyak yang mudah menguap (10%) dan mineral (1,5-2%). (B Sarwono, Lebah Madu, Upaya Memulai dan Mengelola Peternakan Lebah Madu secara Tepat, 2001).
Dalam dunia pengobatan, lem lebah berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, memperlancar air seni, anti bakteri, membunuh virus influenza, anti virus dan anti tumor. Dengan susunan kimia yang sangat kompleks mengandung zat aromatik, zat wangi, flavon dan berbagai mineral. Propolis banyak digunakan dalam industri farmasi sebagai obat luka, campuran odol dan bahan anti virus. Dalam dunia industri digunakan sebagai plester dan lak.

Royal Jelly
Royal jelly atau sari madu merupakan cairan putih berupa jeli atau krim susu dengan rasa asam. Royal Jelly jadi makanan larva lebah dan lebah ratu sehari-hari yang memacu ratu lebah untuk bisa bertelur setiap hari 1000- 1.500 butir telur sepanjang hidup, --bisa hidup 6-7 tahun. Sedangkan lebah biasa hanya bisa hidup kurang lebih tiga bulan.
Produk madu yang memiliki nilai ekonomi paling tinggi adalah royal jelly (susu ratu). Satu kilogram royal jelly harganya bisa Rp 1,5 juta, dan terkategori termahal dibanding 1 kg madu yang hanya seharga Rp 50 ribu. Pemanfaatan royal jelly masih terbatas pada masyarakat menengah ke atas.
Menurut Sumoprastowo dan Suprapto, 1980, bahan baku adalah tepung sari tanaman dan sari madu adalah sekresi kelenjar hipofaring lebah pekerja muda, berisi vitamin B1, B2, B3, B5, B6, Be, vitamin H dan vitamin E.
Menurut ahli lebah H Wawan Darmawan, SE, MBA, royal jelly memiliki kandungan gizi tinggi berupa protein 45%, lemak 13&, gula 20%, garam mineral, aneka vitamin (B-kompleks, H dan E). Juga mengandung enzim pencernaan, hormone gonadotropin yang bisa menstimulir organ reproduksi ratu dan pemasakan telur, anti biotika germisidin yang dapat mencegah pertumbuhan jamur dan mikroorganisme seperti bakteri staphylococcus aureus, mycrobacterium tuberculosis, escberiricia coli, bacillus eberth.
Nutrisi royal jelly bisa menggantikan sel-sel tubuh yang mati dan memelihara kebugaran tubuh, mempertahankan keperkasaan lelaki. Vitamin H atau biotin yang terdapat dalam royal jelly berfungsi mengatur lemak dan protein dalam tubuh, memperlancar proses asimilasi, mengaktifkan kembali kelenjar tubuh yang tidak bisa bekerja normal, serta menghilangkan rasa lelah.
Menurut M Haydale, royal jelly mengandung 45,15% protein yang terdiri atas asam-asam animo penting, 13,55% lemak, 20,39% glukosa dan levulosa. Tahun 1939, Henry L menemukan hormone gonadotropin dalam royal jelly setelah mengadakan percobaan dengan menyuntik tikus untuk mengetahui perkembangan indung telur (B Sarwono, 2001). Bahkan, beberapa ahli lebah madu di Eropa kini sedang meneliti kemungkinan royal jelly untuk mengobati penderita leukemia, kanker dan AIDS.
Sejak 1922, seorang peneliti dari Perancis telah merekomendasikan royal jelly untuk pengobatan seperti mengobati penyakit kulit (eksim, kulit kasar dan radang kulit). Royal jelly juga digunakan untuk menambah selera makan, menambah daya ingat, mengobati diabetes, untuk campuran kosmetika (kecantikan) dan mengatasi kemandulan. Untuk seseorang yang menderita luka, royal jelly mempercepat proses penyembuhan dan membantu proses pembentukan sel-sel tubuh.
Meski begitu, hingga kini berbagai unsur yang terkandung di dalamnya belum diketahui seutuhnya. Royal jelly yang manis agak kecut tetap merupakan misteri yang menggoda para ilmuwan.

Pollen (Tepung Sari)
Pollen atau tepung sari bunga adalah alat repoduksi jantan pada tumbuhan. Pollen merupakan alat kelamin jantan dari tanaman. Bentuknya bermacam-macam, dari bulat bundar, bulat telur sampai yang bersudut. Kadang tampak seperti butir-butir tepung yang sangat halus, kering dan ringan, namun ada yang berbentuk gumpalan-gumpalan besar dan berat sehingga tidak mudah terbawa angin. Warnanya kekuning-kuningan dan kandungan protein cukup tinggi, bahkan mengandung kadar protein tertinggi di antara jenis makanan lain.
Bagi lebah, pollen berfungsi sebagai bahan pembentuk, pertumbuhan dan penggantian sel yang rusak. Jika berlebihan, pollen disimpan dalam sarang dan digunakan saat pollen langka di lapangan. Pollen sangat penting sebagai sumber gizi utama lebah madu, selain air dan karbohidrat.
Di dalam pollen terdapat vitamin A, B, C, D dan E. Selain itu, pollen juga mengandung asam amino seperti prolene, asam glutamate dan asam aspartat. Kadar protein yang disimpan dalam sarang juga cukup tinggi. Secara garis besar, pollen sebagai sumber protein dan nektar sebagai sumber karbohidrat bagi lebah.
Pollen yang digunakan dalam pengobatan sudah ada yang berbentuk tablet. Pollen berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, memperlambat proses penuaan dan menghaluskan kulit muka, menurunkan kolesterol, memperlancar fungsi pencernaan, mengobati asma, mencegah pendarahan otak, melindungi selaput jantung dan dikonsumsi penderita diabetes serta memperpanjang umur.
Prof Dr Nikolai Tsitsin, ahli biologi dari Rusia yang pertama kali berusaha membuktikan secara ilmiah hubungan serbuk sari (pollen) dan umur panjang yang dipublikasikan di London Sunday Express (15 April, 1945). Dari penelitian terhadap 150 orang Rusia yang berusia di atas 100 tahun, ternyata mereka menjadikan madu sebagai makanan utama. Bahkan, banyak di antara mereka merupakan pembudidaya lebah madu.
Dr Tsitsin menemukan, sebenarnya yang mereka makan bukanlah madu, melainkan “kotoran” sisa-sisa madu yang tertinggal di dalam sarang lebah. Mereka menjual madu murni untuk menambah penghasilan dan memakan hanya sisa-sisanya. Para ahli biologi menemukan sisa-sisa madu bukanlah madu, tetapi hampir semuanya terdiri dari serbuk sari yang terlepas dari kaki-kaki lebah saat menyimpan madu ke dalam sarang.
Mantan presiden AS Ronald Reagen bersaksi, kesehatannya yang prima dan vitalitasnya adalah karena serbuk sari. Ahli gizi dari Perancis, Dr Alin Caillas melaporkan rata-rata seseorang dapat hidup hanya dengan 35 gr serbuk sari per harinya. Dengan kata lain, 35 gr serbuk sari dapat memenuhi semua kebutuhan gizinya setiap hari.
Para ilmuwan dari laboratorium Bonny di Jenewa, Swiss menguatkan pernyataan tadi. Mereka menemukan serbuk sari mengandung 35% protein di mana setengah dari jumlah ini adalah asam amino bebas yang dapat langsung diserap oleh tubuh. Empat puluh persen berbagai jenis gula. Lima persen, lemak berbagai jenis. Tiga persen mineral dan oligoelemen (pembawa kalsium, fosfor, magnesium, ferum, kuprum dan mangan) dan 3-4% air. Kesemuanya berjumlah 86%. Sisanya 14 % terdiri dari zat-zat penting yang baru terindentifikasi seperti amina, asam nikotinat, asam pantotenat, asam folat dan biotin (Pak Oles, Manggala, 2-12/6/2001).
Menurut Ketua API Indonesia, H Wawan Darmawan yang belum lama ini berkunjung ke lokasi peternakan lebah di Australia barat menyebutkan, pollen asal Austalia, salah satu yang paling bagus karena memiliki protein tertinggi. Pollen Eucalyptus didominasi asam lemak, yang berguna bagi kesehatan manusia yang mengandung asam linoleat.
Tubuh manusia tidak dapat memproduksi asam linoleat selain harus konsumsi makanan yang berasam linoleat. Sebagai polyunsaturated asam lemak, asam linoleat berperan merendahkan tingkat low density lipoprotein (LDL’s) menjadi high density lipoprotein (HDL’s).
ldl’s dikenal sebagai lipoprotein buruk yang membawa lemak seperti kolesterol dari liver ke sel. Sedangkan HDL’s, justru pollen eucalyptus yang mengandung asam linoleat dengan prosentase. Hingga kini, para peternak lebah di Australia barat dapat memproduksi minimal 20 kg pollen per tahun, dengan total 4 ton pollen yang berkualitas.

Lilin Atau Malem Lebah (Bees Wax)
Malam lebah adalah hasil proses metabolisme dari kelenjar malam yang dimiliki lebah, --hasil metabolisme itu dikeluarkan (diekskresi) melalui ruas-ruas bagian abdomen.
Malam lebah yang dihasilkan lebah pekerja tidak dikumpulkan oleh lebah dari bunga, tetapi dibuat dalam kelenjar yang terletak di sebelah bawah perut lebah dengan meminum madu dan memakan tepung sari yang banyak. Lilin lebah dihasilkan lebah pekerja seusia 12 hari atau lebih dan sejak zaman dahulu, banyak dipakai memumikan mayat dan membuat cairan pembakar suluh zaman Mesir Kuno. Di Indonesia, malam lebah lancing (Trigona) digunakan untuk membuat batik tulis.
Sarang lebah terbuat dari malam lebah dengan bahan dasar madu. Di bagian samping bawah perut lebah pekerja terdapat abdomen yang menghasilkan malam lebah, yang tidak dikumpulkan dari bunga, tetapi dibuat dari madu dalam kelenjar. Untuk menghasilkan 1 kg malam, lebah bisa menghabiskan madu 7-15 kg.
Warna lilin bervariasi, putih, kuning atau orange bersih, pada suhu kamar beku dan sedikit lunak. Pada suhu dingin, mudah pecah sedangkan pada suhu 85°F keadaannya lunak, tetapi tidak lengket (melekat) di tangan bila dipijat. Berbau khas, beraroma tanam-tanaman.
Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan bahan dasar kosmetika, pembuatan lilin penerangan, dan industri perlebahan. Contohnya, malam lebah digunakan untuk membuat salep, berbagai lotion, krim dingin, lipstick, pelapis pil, perekat, krayon, permen dan tinta.
Pada industri farmasi, malam lebah digunakan sebagai bahan pembuat plester atau kain pembalut, obat-obatan luar, campuran bahan-bahan tahan air atau waterproof, cairan tinta, campuran pensil, campuran semir dan zat pengkilat. Lilin lebah mengandung senyawa organik hidrokarbon jenuh (saturated hydrocarbon), ester-ester dan alkohol monoester, kolesterol dan mineral-mineral tertentu dalam jumlah sedikit.

Apitoxin (Beevenom)
Apitoxin atau racun lebah merupakan racun yang dibuat lebah pekerja, yang berbentuk cairan bening dan cepat mengering. Racun lebah adalah suatu bentuk perubahan dari alat pengantar telur. Sengatnya digunakan untuk menghalau pengganggu sarang.
Sengatan dapat menimbulkan rasa sakit, lalu bengkak karena pengaruh racun. Manusia yang disengat 450-500 ekor lebah bisa mati seketika karena mengalami paralisa pernafasan. Sengatan lebah dalam jumlah tertentu bisa mengobati beberapa penyakit karena racun mengandung bahan yang berguna untuk pengobatan.
Bee venom memiliki daya guna yang cukup efektif untuk mengobati rematik, neuritis, asma, hipertonik, poliarthritis, sakit kepala karena gangguan syaraf, kencing manis, arthritis, rematik, pegal-pegal, sakit gigi, nyeri punggung, migraine, asam urat, susah tidur dan impotensi.
Di Cina, sengatan lebah sering digunakan dalam pengobatan akupuntur. Pemakaian racun lebah sebagai obat harus hati-hati karena tidak bisa diberikan kepada orang yang memiliki penyakit tertentu seperti penyakit jantung dan alergi (hipersensitif). Karena itu, penggunaan racun lebah harus berdasarkan indikasi yang tepat. Istilah populernya untuk pengobatan yang memakai racun lebah adalah BVT (bee venom therapy).
Racun lebah mengandung minimal 18 senyawa aktif seperti apamine, melittine, phospholipase, hyaluronidase, adolapin, histamine, dopamine, norepinefrine dan serato seratonin.
Beberapa pengobatan alternatif mengkhususkan diri pada penerapan metode pengobatan dengan menggunakan berbagai bahan yang ada dalam komunitas lebah dan sengatan lebah menjadi sajian utama. Salah satu teknik api terapi adalah sengat lebah (apipuncture) dan bisa lebah (venom) pada 400-an titik di atas tubuh manusia.
Pengobatan dengan metode ini sudah diakui Badan Kesehatan Dunia, WHO (World Health Organization), dan di Indonesia sudah dikenal sejak puluhan tahun silam. Sengatan lebah bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti penyakit ambeien, kanker dan stroke.
Hasil penelitian para ahli bidang kultifar menyebut, ada 60 jenis penyakit yang diderita manusia dapat disembuhkan dengan sengatan lebah. Sengatan lebah merupakan racun yang dibuat oleh lebah pekerja dan berbentuk cairan kuning dan cepat mengering. Manfaatnya untuk mengobati penyakit seperti kencing manis, rematik, pegal-pegal, sakit kepala, sakit gigi, nyeri punggung, migrain, asam urat, susah tidur dan impotensi.
Seekor lebah madu hanya bisa digunakan untuk sekali sengatan, dan setelah itu, lebah langsung mati dan diganti lebah lain. Untuk kuantitas sengatan lebah tergantung pada kondisi pasien dan keseriusan penyakit. Letak penyengatan lebah juga berlainan karena disesuaikan dengan titik syaraf dan lokasi penyakit.
Pengobatan Alternatif Sengat Lebah atau Cultifar Api-puncture pertama kali diperkenalkan Pusat Perlebahan Pramuka. Pengobatan dengan cara ini harus dilakukan secara benar dan tepat pada titik sengatan dengan dosis terukur. Karena bila takarannya terlalu banyak (over dosis) akan menimbulkan pengaruh buruk terhadap kerja paru-paru (sesak napas). Pengobatan sebaiknya dilakukan secara teratur sesuai petunjuk.
Abah Nanang (55), seorang ahli pengobatan alternatif di Jl Arya Banjar Getas, Gang Ubur-Ubur 6 Gatep Ampenan Selatan, Mataram, NTB, mengembangkan teknik suntik lebah. Sekitar 300 pasiennya yang menderita penyakit mag menahun, reumatik, asam urat, kanker rahim, kencing batu, hepatitis sembuh. Disebutkan, suntikan lebah mampu meningkatkan daya tahan tubuh, merangsang produksi adrenalin dan ACTH (Adreo Cortico Tropic Hormon).
Penderita sakit ringan cukup melakukan pengobatan 4-8 sengatan. Sakit berat dan komplikasi 25-30 sengatan. Pengobatan sebaiknya berlangsung hingga 12 kali selang seminggu. Untuk penderita penyakit ringan bisa sembuh separuh jalan. Apis Mellifera, jenis lebah yang dipakai untuk suntikan karena mengandung histamine, dopamine, melittin apamin, peptide-M, minimine, enzyme phosphollipase A dan hyaluronidase. Senyawa-senyawa itu yang diakui berkhasiat luar biasa untuk menyembuhkan ragam penyakit.

BAB III: MADU SEBAGAI OBAT DAN FOOD SUPLEMENT
OLEH: BENY ULEANDER
A. Komposisi Dan Kandungan Madu Murni
Madu merupakan zat manis alami yang dihasilkan lebah dengan bahan baku nektar bunga dan sumber energi serta bahan yang diubah menjadi lemak dan glikogen. Nektar adalah senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gula. Lebah madu memperoleh sebagian energi dari karbohidrat dalam bentuk gula.
Perubahan nektar menjadi madu dimulai ketika lebah pekerja membawa nektar dan membentuknya ke suatu sarang. Nektar yang dibawa pulang diberikan kepada lebah pekerja lain untuk dicampur dengan air liur di mulut lebah dan dihilangkan airnya untuk mencegah peragian. Lebah pekerja mengunyah nektar sambil menambahkan diastase dan invertase, dan bahan itulah yang diproses menjadi madu.
Bentuk madu berupa cairan kental. Warnanya bening atau kuning pucat sampai coklat kekuningan. Rasanya manis dengan aroma enak dan segar. Jika dipanaskan, aromanya jadi lebih kuat tanpa merubah bentuk. Madu yang baik adalah madu yang memenuhi standar internasional. Secara garis besar madu memiliki kandungan terpenting seperti yang tertera dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan Madu.
No.
Kandungan Madu*)
Bobot Kandungan
1
Energi
294 kalori
2
Karbohidrat
9,5 gr
3
Air
24 gr
4
Fosfor
16 mg
5
Kalsium
5 mg
6
Vitamin C
4 mg

Keterangan : *) dalam 100 gram madu
Sumber : Perum Perhutani Unit II, 1986

B. Kandungan Nutrisi Dalam Madu
Sebagian masyarakat Indonesia meyakini, madu merupakan cairan alami yang enak dan manis. Ada yang beranggapan, madu kental itu sebagai "makanan istimewa" untuk kebugaran tubuh dan menjaga tetap lestarinya kemampuan seksual seseorang. Menurut sebuah sumber kepustakaan, setiap 1.000 gram madu bernilai 3.280 kalori. Nilai kalori 1 kg madu sama dengan 50 butir telur atau 5,575 liter susu atau 1,680 kg daging.
Sebetulnya, khasiat madu amat berkaitan dengan kandungan gula yang tinggi; fruktosa 41%, glukosa 35% dan sukrosa 1,9% serta unsur kandungan lain, seperti tepung sari yang ditambah berbagai enzim pencernaan. Lalu terdapat kandungan vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan anti biotika.
Dalam madu juga terdapat banyak kandungan vitamin, asam, mineral dan enzim, yang berguna bagi tubuh. Semua kandungan tersebut dapat digunakan sebagai pengobatan secara tradisional, anti bodi dan penghambat pertumbuhan sel kanker (tumor). Karena itu madu banyak digunakan untuk pengobatan alternatif. Untuk kandungan asam organik, dalam madu terdiri atas glikolat, asam format, asam laktat, asam sitrat, asam asetat, asam oksalat, asam malat dan asam tartarat.
Beberapa asam yang disebutkan di atas, bermanfaat bagi kesehatan teristimewa bagi metabolisme tubuh (asam oksalat, asam tartarat, asam laktat dan asam malat. Bahkan dalam asam laktat mengandung zat laktobasilin, --zat penghambat pertumbuhan sel kanker dan tumor. Asam amino bebas dalam madu mampu membantu penyembuhan penyakit, dan bahan pembentukan neurotransmitter atau senyawa yang berperan dalam mengoptimalkan fungsi otak.
Kandungan mineral dalam madu alam tergantung dari mana sari bunga yang dihisap. Bunga yang ditanam banyak kandungan mineral (zat besi, tembaga dan mangan akan menjadikan madu berwarna gelap, sementara zat besi erat hubungannya dengan pewarnaan darah (hemoglobin).
Beberapa kandungan mineral dalam madu yang dimaksud; Belerang (S), Kalsium (Ca), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Besi (Fe), Fospor (P), Klor (Cl), Kalium (K), Magnesium (Mg), Yodium (I), Seng (Zn), Silikon (Si), Natrium (Na), Molibdenum (Mo) dan Aluminium (Al). Zat tembaga sangat penting bagi manusia berkaitan dengan hemoglobin, dan kekurangan zat menyebabkan berkurangnya ketahanan tubuh, dan memicu meningkatnya kadar kolesterol.
Zat mangan berfungsi sebagai antioksidan, dan berpengaruh besar dalam pengontrolan gula darah serta mengatur hormon teroid. Magnesium pegang peran penting mengaktifkan fungsi replikasi sel, protein dan energi. Yodium berguna bagi pertumbuhan dan membantu dalam pembakaran kelebihan lemak pada tubuh. Jika kekurangan seng biasanya kesehatan menurun, mudah terjadi infeksi dan sering terjadi gangguan kulit seperti jerawat. Kalsium dan fospor bermanfaat bagi pertumbuhan tulang dan gigi. Besi (Fe) membantu proses pembentukan sel darah merah.
Magnesium, fospor dan belerang berkaitan dengan metabolisme tubuh. Molibdenum untuk mencegah anemia dan penawar racun (terutama bagi orang yang suka minuman keras (alkohol). Seorang ilmuwan dari Universitas Illinois di Urbana, Amerika Serikat dalam Journal of Apicultural Research menulis, khasiat setiap madu bisa saja berbeda, namun semuanya mengandung antioksidan.
Prof Dr H Muhilal, pakar gizi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Bogor menguraikan tentang kandungan gizi madu. Selain asam organik yang mengandung asam amino untuk pembuatan protein tubuh (asam amino non esensial), juga terdapat asam amino esensial (lysin, histadin dan triptofan).

C. Madu Tidak Sama Dengan Gula
Meski rasanya sama-sama manis, madu sangat berbeda dengan gula. Ada sebagian masyarakat yang berpikir bahwa minum madu tidak bedanya dengan minum gula. Madu merupakan food supplement alami yang berkhasiat karena mengandung monosacharida yang terdiri atas glukosa dan fruktosa. Madu juga mengandung berbagai jenis vitamin, asam amino, aneka mineral dan 100 jenis zat yang bermanfaat untuk kesehatan. Karena kandungannya, tidak heran jika madu bisa digunakan untuk pengobatan dan makanan suplemen bagi mereka yang sedang menjalani diet.
Sedangkan gula hanya mengandung disakarida yang disebut dengan sukrosa. Madu berasal dari cairan khusus yang dihasilkan tanaman pada bagian bunga dan pucuk daun, yang lebih dikenal dengan sebutan nektar. Madu di dunia tidak sama rasanya karena memang tidak berasal dari satu pabrik. Warna dan jenis madu yang dihasilkan lebah tergantung sumber nektar. Karena itu, setiap jenis madu berbeda rasa, aroma dan khasiat, tergantung dari komponen-komponen tanaman yang menjadi sumber nektar.
Madu yang mengandung glukosa dan fruktosa saat diminum langsung diserap darah sehingga cepat menghasilkan tenaga. Sedangkan gula yang berisi sukrosa baru bisa diserap sekitar beberapa jam kemudian.
Kualitas madu ditentukan kadar air, gula dan hidroksimetil fulfurat (HMF). Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) Madu bernomor 01-2545 tahun 1994, kadar air yang dikandung madu maksimal 22 persen. Itupun masih terbilang sangat tinggi, karena standar FAO (organisasi pangan dan pertanian PBB) hanya 20 persen.
Kualitas madu yang mengandung kadar air tinggi akan cepat rusak karena sangat mudah terfermentasi. Karena itu madu harus disimpan di tempat tertutup karena bersifat hidroskopik, --bahan penyerap air. Jika dibiarkan terbuka, maka madu bias mengambil air dari udara.
Madu yang berkualitas tinggi juga mengandung gula sukrosa yang tak terlalu tinggi. Kadar sukrosa madu berdasarkan standar SNI, tidak boleh lebih dari 10 persen. Kadar sukrosa pada madu terjadi akibat madu dipanen muda atau dimasak sesaat setelah panen. Hal itu mengakibatkan matinya enzim invertase dalam madu. Padahal, enzim invertase yang berfungsi mengubah gula rantai panjang menjadi monosacharida.

D. Madu Sebagai Obat
Untuk penyembuhan berbagai jenis penyakit, --ringan maupun berat (kronis)—sudah sejak lama dilakukan dengan madu. Bahkan sejak zaman Mesir kuno, madu dianggap sebagai obat paling mujarab untuk menyembuhkan peradangan atau luka-luka. Selain menyejukkan, cairan kental yang terasa manis itu mengandung anti kuman (bakteri), sehingga dapat digunakan sebagai zat antiseptic yang dapat diminum bagi penderita peradangan tubuh. Fungsi madu alami, sesungguhnya tak kalah penting dengan fungsi obat pereda rasa sakit pada zaman sekarang.
Menurut Dr Robert I Henkin dari George Town University Medical Center Washington, Amerika Serikat (AS), rasa manis madu alami bisa mengurangi rasa sakit karena gula yang terkandung di dalamnya dapat memproduksi serotonim lebih banyak dalam otak. Serotonin merupakan suatu senyawa kimia yang mampu menenangkan aktivitas otak, sehingga bagi yang konsumsi madu alami, bisa merasa lebih rileks dan tidur nyenyak.
Demikian pula pada rempah-rempah yang digunakan untuk mengobati demam. Artinya, madu sangat bermanfaat untuk menyejukkan perut atau membantu proses pencernaan.
Kandungan asetilkolin dalam madu alami telah memberi efek kolinergik yang menyejukkan dan melancarkan peredaran darah. Atau juga mengurangi tekanan darah yang terlalu tinggi.
Madu alami sangat mujarab untuk menghilangkan rasa letih, lelah, lesu dan bisa membantu untuk menurunkan hipertensi (tekanan darah tinggi) dan mengatasi berbagai macam gejala atau gangguan penyakit seperti panas dalam, flu, demam, masuk angin, kurang darah, serangan jantung, campak pada anak-anak, gangguan hati (lever), TBC, gangguan pada bagian perut lain seperti penyakit tukak lambung.
Madu alami juga terkenal manjur untuk mengobati luka bakar, penenang syaraf atau stress, infeksi, sulit tidur dan untuk memulihkan tenaga atau vitalitas kaum pria, terutama yang kurang perkasa. Konsumsi madu alami secara rutin, tidak hanya memberikan kesegaran dan kesehatan bagi tubuh, tetapi juga untuk menjaga kelembaban kulit tubuh, menjadikan kulit wajah tampak lebih segar, bersih, cerah dan bercahaya.
Yang jelas, semakin sering konsumsi madu membuat badan menjadi sehat alami. Madu alami mampu mengatasi anemia karena mengandung asam folat yang diperlukan untuk membentuk kadar eritrosit (sel darah merah) dan hemoglobin.
Konsumsi madu bisa digabungkan dengan bahan obat lain seperti jamur, air rebusan dan jus. Untuk mengatasi tukak lambung, cukup ambil 60 gram kulit jeruk mandarin kering, direbus dengan air 400 cc hingga tersisa 200 cc lalu disaring. Sisa air itu ditambahkan 60 cc madu, aduk merata dan diminum 1-2 kali sehari.
Untuk menurunkan tekanan darah tinggi, gunakan 50 gram biji wijen yang direbus dengan 200 cc air hingga mendidih. Kemudian diangkat dan disaring serta masukkan 60 cc madu, lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari. Bagi penderita sakit pinggang, madu cocok untuk dikonsumsi. Gunakan 30 gram daun kucai dan 25 gram jahe yang sudah diiris-iris kemudian dijus. Tambahkan 60 cc madu, aduk merata dan diminum. Lakukan 2 kali sehari.
Untuk mengatasi gangguan pencernaan bisa menggunakan seperempat jeruk lemon, 9 buah strawberi sudah diiris lalu dijus. Tambahkan madu 60 cc, aduk merata dan diminum 2 kali sehari. Untuk pemulihan stamina, ambil 20 gram biji teratai yang telah direndam hingga lembut, 20 gram labu putih yang sudah diiris, 60 cc madu lalu direbus dengan air 500 cc hingga tersisa 250 cc. Air yang tersisa itu diminum selagi hangat dan biji teratainya dimakan.
Untuk mengatasi batuk gunakan 30 gram rambut jagung, 25 gram daun kumis segar, 20 gram daun sendok segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Saring lalu tambahkan 60 cc madu dan diminum. Konsumsi madu murni sangat baik untuk kesehatan, asalkan minum secara teratur, minimal 1 sendok makan setiap hari.

E. Madu Sebagai Suplemen
Madu dapat dikonsumsi setiap hari sebagai makanan tambahan yang berkhasiat bagi kesehatan dan kecantikan. Mineral dalam madu terdiri atas zat besi, tembaga, silikon, khlor, kalsium, potasium, fosfor, aluminium dan magnesium. Meski begitu, kadar mineral pada madu tetap berbeda-beda, tergantung sumber-sumber mineral tanah yang ditumbuhi bunga dan disedot oleh lebah-lebah untuk menjadi madu.
Siapa saja yang rajin minum madu setiap hari bisa mencegah gangguan paru-paru, tukak lambung, tekanan darah tinggi, meningkatkan kecerdasan, mengobati sakit perut, batuk, selesma, pegal linu, sakit pinggang, kaku pada leher, rematik, pengapuran, sembelit, memperlancar buang air kecil, menyuburkan rambut, menyembuhkan sakit kepala dan meningkatkan stamina.
Madu dapat dikonsumsi siapa saja, --tua maupun muda, bahkan anak usia balita (bawah lima tahun) sebagai suplemen dicampur pisang dan susu demi membantu pertumbuhan tubuh, pengembangan otak dan kecerdasan si balita.
Sejak masih dalam kandungan pun madu sangat baik diberikan melalui seorang ibu, asalkan tidak berlebihan. Zat gula yang mudah diserap tubuh melancarkan pencernaan, menghindarkan kejang (kholik) pada bayi, meningkatkan kecerdasan, mengatasi kebiasaan mengompol, tidur lebih nyenyak, mengatasi batuk, mengatasi gangguan pernapasan, menyuburkan rambut, sembelit dan lain-lain.
Selain mineral, madu juga banyak mengandung zat berupa air, levolusa (d-fruktosa), dekstrosa (d-glukosa), sukrosa, dekstrin, protein, acid-acid tumbuhan, garam-garam galian, gum, resin, debunga, tinggi vitamin C dan semua vitamin yang dibutuhkan tubuh.

F. Spesifikasi Dan Khasiat Madu
Warna madu asli berbeda-beda tergantung jenis nectar tanaman yang dikumpulkan lebah. Setiap jenis lebah dapat menghasilkan madu dengan aneka warna, rasa dan aroma. Lebah hutan (Apis Dorsata) menghasilkan madu berwarna hitam, hitam kemerah-merahan dan kuning.
Warna hitam didapat lebah dari bunga akasia mangium yang tumbuh subur di Hutan Tanaman Industri (HTI). Sedangkan madu yang berwarna hitam kemerah-merahan didapat lebah dari tanaman hutan liar, dan warna madu yang kekuning-kuningan didapat lebah dari tanaman pertanian di sekitar hutan.
Lebah klanceng (Apis Trigona) menghasilkan madu dengan warna kekuning-kuningan namun hasilnya tidak begitu banyak. Atau sama halnya dengan jumlah lebah kelanceng yang terbilang sedikit. Lebah lokal (Apis Cerana) yang ada di atap-atap rumah, menghasilkan madu dari tanaman pertanian dengan warna madu cerah atau kekuning-kuningan. Lebah unggul (Apis Mellifera) yang merupakan jenis lebah Eropa dengan warna madu cerah atau kekuning-kuningan. Pada simpul ini dapat dikatakan bahwa, setiap jenis madu dari sumber nectar yang berbeda itu memiliki manfaat dan khasiat yang berbeda pula.
Madu bunga kapuk randu berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan sariawan dan luka bakar (dioles pada bagian yang luka) serta memperlancar fungsi otak.
Madu bunga karet berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan keputihan, menghilangkan gatal-gatal, menyembuhkan alergi, memperlancar fungsi otak dan menyembuhkan luka bakar (oles pada bagian yang luka).
Madu bunga kopi berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, membuat enak tidur, memperlancar fungsi otak dan menyembuhkan luka bakar (dioles pada bagian yang luka). Madu bunga lengkeng berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, memperlancar urin, memperkuat fungsi ginjal, menyembuhkan sakit pinggang, mempercepat penyembuhan luka operasi, memperlancar fungsi otak dan menyembuhkan luka bakar (dioles pada bagian yang luka).
Madu bunga mahoni berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan sakit malaria, menyembuhkan keputihan, memperlancar fungsi otak dan menyembuhkan luka bakar (dioles pada bagian yang luka). Madu bunga mangga berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, menghilangkah rasa mual, memperkuat kandungan bagi ibu hamil, memperlancar fungsi otak dan menyembuhkan luka bakar (dioles pada bagian yang luka).
Madu bunga lokal, madu multiflora atau madu hutan berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan darah tinggi dan darah rendah, membuat enak tidur, mengobati rematik, memperlancar fungsi otak dan menyembuhkan luka bakar (dioles pada bagian yang luka).
Madu bunga kaliandra berkhasiat memperlancar pencernaan, meningkatkan hormon, meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan darah tinggi, membuat enak tidur dan menyembuhkan luka bakar (dioles pada bagian yang luka). Madu bunga jambu air mengandung khasiat untuk membuat enak tidur, meningkatkan daya tahan tubuh, menghilangkan rasa mual, memperkuat kandungan bagi ibu hamil, memperlancar fungsi otak dan menyembuhkan luka bakar (dioles pada bagian yang luka).
Madu bunga rambutan memiliki khasiat untuk memperkuat fungsi ginjal, memperlancar urin, meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan sakit pinggang, memperlancar fungsi otak dan menyembuhkan luka bakar (dioles pada bagian yang luka).

G. Madu Baik Untuk Diabetisi
Diabetes adalah cacat seumur hidup, yang tidak dapat disembuhkan, --setidak-tidaknya sampai sekarang. Diabetes dapat diatasi atau dikendalikan melalui pengaturan makan, olah raga, jamu, obat, suntikan insulin atau kombinasi dari sebagian atau seluruh upaya tersebut. Dan madu murni alami merupakan bagian dari pola makan.
Diabetes Melitus (DM) terjadi karena pankreas (organ tubuh yang terdapat di belakang lambung), tidak dapat menghasilkan insulin secara normal. Karenanya zat karbohidat (yang ada dalam makanan sehari-hari), tidak semuanya dapat diubah menjadi tenaga. Sisanya menumpuk dalam darah (yang selanjutnya dibuang keluar tubuh bersama air kencing).
Dalam keadaan normal, kadar gula darah berkisar antara 80-140. Setiap kali sehabis makan, pankreas segera produksi insulin untuk mengolah karbohidrat dan berkisarlah kadar gula darah antara 80-140.
Bagi penderita DM, angka kadar gula darah antara 80-140 sudah terkategori tinggi. Untuk kembali normal, perlu diatur pola makan, olah raga, jamu, obat dan suntikan insulin. Upaya tersebut hanya dapat mengatasi atau mengendalikan kadar gula darah, tetapi tidak menyembuhkan.
Kecuali zat karbohidrat, dalam makanan sehari-hari terdapat protein (10-15%) dan lemak (20-25%). Presentase karbohidrat sekitar 60-70% sekaligus sebagai sumber utama energi (tenaga). Pada penderita DM, sebagian (besar) karbohidrat tidak dapat diubah menjadi tenaga. Karenanya penderita DM gampang sekali lelah akibat langsung dari persediaan energi yang terbatas.
Makanan (minuman) yang banyak mengandung karbohidrat adalah nasi, roti, mi, jagung, tales, singkong, gula dan madu. Agar gula darah tidak tinggi, karena semua makanan tersebut harus dibatasi (nasi, roti, dan lain-lain), atau bahkan dipantang (gula).
Madu merupakan sumber karbohidrat istimewa, karena dapat diolah menjadi energi tanpa bantuan insulin. Penderita DM yang minum madu secara teratur (pagi, siang dan malam), tubuhnya akan bertenaga dan tidak gampang lelah. Kadar gula darah terkendali (asal minum madu dibarengi pengurangan makan nasi dan karbohidrat lain).
Namun madu hanya dapat mengendalikan atau mengatasi kadar gula darah sesaat, DM-nya sendiri tidak sembuh. Jadi bila madu tidak diminum dan gula dikonsumsi, kadar gula darah akan melonjak.
Oleh para dokter, penderita kencing manis disarankan untuk tidak konsumsi makanan atau minuman yang manis termasuk madu karena dianggap bisa menaikan kadar gula dalam darah. Padahal, justru unsur oksidasi yang terkandung di dalam madu mampu menjadi pengurai gula di dalam darah sehingga tidak membuat kadar gula semakin bertambah tinggi. Madu yang kaya dengan vitamin B1, B5, G dan 100 unsur berbeda lainnya dianggap sangat urgen bagi tubuh manusia, khususnya bagi penderita diabtesi.
Meski dalam madu terdapat 16 tipe gula, tetapi dextrosa dan levulosa justru yang paling dominan. Gula yang terdapat dalam madu, dikatakan sebagai 'gula sederhana' atau predigested sehingga dapat segera diserap tubuh dan menghasilkan energi instan. Berbeda dengan gula biasa yang diminum (gula sukrosa), yang perlu dicerna dalam tubuh dengan bantuan hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas, kemudian baru diserap sebagai energi.
Bahwa madu murni alami baik untuk diabetesi (penderita DM), gampang dibuktikan. Periksa kadar gula darah rendah puasa. Misalkan A minum madu murni alami (semisal Madu Geruh). Ukur kadar gula darah 2 jam sesudahnya. Misalkan B. Beda B dengan A kecil. Bila dibarengi dengan pengurangan konsumsi nasi (dan sumber karbohidrat lain seperti roti, jagung, singkong, tales, kentang dan lain-lain), kadar gula darah akan cenderung menurun, mendekati angka normal. Apalagi bila dibarengi dengan olah raga teratur dan minum jamu. Gejala lain, berat badan akan berangsur naik mendekati ideal.
Dalam Koran Pak Oles Edisi 100, Surandi K Riyatmo menyatakan, upaya mengatasi DM dengan madu harus disertai upaya lain seperti diet DM yang intinya mengatur jumlah dan komposisi makan (minum) yang boleh dilakukan seorang penderita DM setiap hari.
Berikut, contoh tulisan harian penderita DM sebesar 1.900 kalori per hari :

Jenis Makanan Makan Pagi(Gr) Makan Siang (Gr) Makan Malam (Gr)
Nasi 100
250
200
(Pengganti) 50
50
50




Daging 25
50
50
(Pengganti) sepuasnya sepuasnya sepuasnya




Tempe -
100
100
(Pengganti) 5
15
10




Sayur


Buah


Minyak



Makanan selingan (pukul 10.00 dan 16.00 WIB) berubah 100 gram buah.
Bila madu (sumber karbohidrat) dimasukkan ke dalam menu harian, tentu nasi (penggantinya), perlu dikurangi secara proporsional, sehingga jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh (contoh di atas), tetap 1.900. Sebagai contoh; bila seorang penderita DM per hari minum 4 sendok makan madu (60 gram) atau setara 60 x 3 kalori, maka konsumsi nasi perlu dikurangi sebanyak 180 kalori. Atau sekitar 100 gram lebih sedikit (1 gram madu = 3 kalori, 1 gram nasi = 1,75 kalori).

H. Merawat Kecantikan Dengan Madu
Dalam bidang kosmetik dan kesehatan kulit, peran madu alami sangat yang sangat penting sebagai bahan kecantikan untuk lulur muka (cleansing cream). Lulur kulit berbahan madu sangat efektif daripada penggunaan krim atau minyak lotion kecantikan lain. Karena madu dapat melembabkan kulit dan memberikan gizi pada kulit. Sekali lagi, madu alami sangat bermanfaat sebagai bahan kosmetik (bahan kecantikan) yang baik, yang memiliki daya antibiotic untuk membunuh atau menghilangkan kuman-kuman dalam lubang (pori-pori) keringat serta pada permukaan kulit.
Secara higroskopis, membersihkan kulit muka dengan madu alami baik langsung atau tidak maka segala kotoran yang biasa menempel dan sering mengganggu kelancaran kerja saluran keringat dapat dilarutkan hingga lancar dan bersih. Dengan begitu, berbagai jenis penyakit atau keriput dan bintik-bintik hitam pada kulit wajah dapat hilang dengan cepat.
Wanita Timur Tengah punya resep sederhana untuk menghaluskan wajah dengan menggunakan madu sebagai masker. Kehalusan wajah wanita Timur Tengah memang kinclong. Meski mereka tinggal di daerah beriklim gurun, panas, angin dan berdebu, tetapi kulit mereka halus, mulus dan tidak keriput. Rahasianya; mereka rajin menggunakan madu sebagai masker.
Caranya:
1. Campurkan sebutir putih telur dengan satu sendok madu alami
2. Balurkan campuran yang telah diaduk rata ke seluruh permukaan kulit wajah dan biarkan selama kurang lebih 30 menit
3. Bersihkan dengan air hangat dan air dingin berganti-ganti, dan cuci dengan air dingin.

Sebuah penelitian para ahli kecantikan pernah menyimpulkan, masker dari campuran madu dan putih telor berkhasiat untuk mengencangkan kulit. Kandungan mineral dalam madu dan putih telor memberikan nutrisi kepada lapisan kulit dalam dan kulit luar.
Sebagai zat higroskopis, madu berfungsi untuk menyerap racun dan kotoran dalam kulit. Putih telor berfungsi sebagai perekat dan pengencang selama proses pemaskeran. Setelah muka dicuci dengan air hangat dan air dingin secara bergantian, kulit muka terasa segar dan mulus. Masker madu pada kulit wajah bisa dilakukan dua kali seminggu. Perbedaan yang nyata bisa dilihat setelah pemakaian masker selama sebulan.
Madu juga dapat menghaluskan kulit tangan, jemari dan kuku.

Resep menghaluskan tangan dan jemari yang sering diistilahkan dengan perawatan kuku tangan dan kaki (manicure dan pedicure) mudah dilakukan dengan ramuan madu.
Caranya:
1. Campurkan 2 sendok makan madu dengan air perasan satu buah jeruk nipis.
2. Setelah itu, diaduk merata dan baru digunakan untuk mengurut, memijat permukaan kulit tangan, jemari dan kuku.
3. Biarkan selama 30 menit.

Ramuan ini juga bisa digunakan untuk memijat jemari dan kuku kaki. Setelah itu, cucilah tangan dan kaki dengan air hangat dan bilas dengan air dingin. Khasiat nutrisi madu dan jeruk nipis dapat memulihkan sel-sel kulit yang tua atau rusak, bahkan membangun jaringan kulit baru untuk mengganti bagian kulit yang mati dan kasar.
Nutrisi yang dikandung madu sangat lengkap. Hasil penelitian para ahli menyebut, madu mengandung mineral yang sangat lengkap dan mengandung tujuh jenis vitamin B kompleks, vitamin C, dekstrin, pigmen tumbuhan, asam amino, protein, senyawa ester (pembentuk enzim), dan senyawa aromatic, --pembawa aroma. Dengan kandungan nutrisi yang sangat lengkap inilah, peranan madu untuk menghaluskan kulit bisa bekerja lebih maksimal.

I. Minum Madu Sebagai Gaya Hidup
Madu sudah dikenal sebagai obat dan minuman kesehatan. Sebagai obat, madu dapat diminum pada saat badan terasa sakit atau kurang enak badan. Madu berfungsi sebagai minuman kesehatan karena mampu memasok energi kepada tubuh. Tentu saja, minum madu setiap hari menyebabkan tubuh sehat dan segar sepanjang hari, dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Indonesia sebagai daerah tropis memiliki potensi untuk menghasilkan madu karena adanya potensi berupa aneka bunga yang tumbuh subur di alam tropis. Untuk menghidupkan potensi tersebut, peran petani diberdayakan sebagai produsen dan konsumen. Petani dapat memelihara lebah di sekitar pekarangan, selain membantu penyerbukan tanaman, juga sebagai usaha tambahan yang berefek ekonomis dan mendongkrak ekonomi keluarga para petani.
Meski usaha ini belum dilakukan secara profesional oleh petani, akibat minimnya pemilikan lahan, kurangnya area perkebunan untuk peternakan lebah, serta rendahnya penguasaan teknologi perlebahan, hal ini tidak merupakan alasan yang tepat untuk tidak memelihara lebah. Karena usaha beternak lebah dilakukan secara kecil-kecilan, sebagai hobi dan seni, dan berbias pada periodisitas panen madu setiap enam bulan sekali. Karena itu, usaha beternak lebah di pekarangan dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan menyehatkan petani.
Masyarakat yang hidup di daerah perkotaan bisa konsumsi madu setiap hari sebagai gaya hidup sehat. Di tengah kesibukan kehidupan kota yang sangat padat dan ketat, tentu menimbulkan stres, tegang, penat dan lemas pada tubuh. Gejala susah tidur bisa dikurangi dengan konsumsi madu.
Meminum madu sebelum tidur seperti yang biasa dilakukan orang Jepang dapat menyebabkan tidur lebih nyenyak dan mendatangkan kesegaran badan saat bangun pagi. Caranya; campurkan 2 sendok makan madu ke dalam segelas air hangat dengan air jeruk nipis, dan diminum satu jam sebelum tidur.
Madu yang diminum tanpa dicampur air pada malam hari sebelum tidur dapat menyehatkan gusi, bibir, mulut dan tenggorokan. Caranya; minum 2 sendok makan madu dan dikumur-kumur di dalam mulut selama 1-2 menit, lalu telan secara perlahan-lahan. Kandungan enzim, mineral, ragi dan senyawa bioaktif dalam madu bekerja menyehatkan gusi, bibir, mulut dan tenggorokan.
Pada pagi atau siang hari, minum madu bisa dilakukan dengan mencampurkan madu pada makanan ringan dan minuman seperti air, jus buah, teh atau kopi. Makan roti atau pisang goreng sambil dicocol dengan madu, rasanya cukup menyenangkan. Minum madu yang sudah dicampur jus buah sesaat sebelum olah raga dapat meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh.
Untuk menambah vitalitas, juga perlu minum madu dicampur kuning telor ayam kampung atau kuning telor bebek. Untuk meningkatkan efek jrengnya, perlu ditambah 5-10 butir merica yang sudah ditumbuk. Campuran ini dipercaya dapat memulihkan vitalitas yang mudah loyo. Anak-anak yang minum madu terlihat lebih enerjik, lincah dan jarang terinfeksi penyakit. Dengan minum madu nafsu makan anak meningkat, kebutuhan tubuh anak tercukupi oleh kalori, vitamin dan mineral.
Jika gaya hidup minum madu bisa dibudayakan, jelas meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Secara keseluruhan gerakan minum madu menghasilkan petani yang kuat dan rakyat yang sehat.

IV: BUDIDAYA LEBAH INDONESIA
OLEH: BENY ULEANDER
A. Produksi Madu Masih Timpang
Dalam hal teknik budidaya lebah madu, angka produksi madu setiap tahun dan tingkat konsumsi madu, Indonesia sudah tertinggal dua sampai tiga dekade dari negara lain, meski perlebahan Indonesia terkategori sebagai salah satu komponen terpenting dalam pembangunan sektor pertanian dan kehutanan berkelanjutan. Secara ekologis dan ekonomis, peran lebah madu dalam penyerbukan tanaman cukup menguntungkan bagi kelestarian flora dan peternak lebah.
Seruan mengembangkan budidaya lebah madu di Indonesia pernah digagas mantan Presiden Soeharto di tahun 1977. Saat itu, Presiden Soeharto menganjurkan agar peternakan lebah dilakukan dalam skala besar. Dalam Lokakarya Nasional Riset dan Teknologi tahun 1978, anjuran presiden ditampung jadi bagian garis kebijaksanaan kegiatan riset dan teknologi pada PELITA III yang berkaitan dengan usaha pengadaan “BUTASARMAN” (Kebutuhan dasar manusia).
Secara operasional, Departemen Pertanian melalui Ditjen Kehutanan sudah menggelar di beberapa kawasan hutan dan pengembangan ternak tradisional (1), semi teknis (2) dan industrialisasi (3) oleh Ditjen Tanaman Pangan. Data statistik per tahun 1976-1980 menyebut, Indonesia harus mengimpor 176.000 kg madu setiap tahun. Untuk dijadikan sebuah komoditi non migas, maka secara kontinyu diperlukan sebuah pabrik farmasi, yang salah satu produk obat batuknya memerlukan komponen utama madu (Ketut Patra, Sinar Harapan, 28/1/1982).
Ditinjau dari kekayaan alam, Indonesia menyimpan potensi besar bagi pengembangan usaha perlebahan. Bahkan, enam dari tujuh species lebah madu di dunia ada ada di bumi nusantara, dan sudah dimanfaatkan masyarakat untuk diambil madu dan lilin.
Negeri dengan luas tanah sekitar 200 juta ha; pertanian 11.757.900 ha dan hutan sekitar 123.200.000 ha, yang yang dianggap produktif sebagai sumber pakan lebah (bee forage) hanya 80.000.000 ha. Dari total areal yang produktif tersebut dapat menghasilkan sekitar 80.000-200.000 ton dalam setahun. Menurut Algamar dkk (1986), Indonesia bisa menjadi negara industri perlebahan paling unggul di dunia.
Sayangnya, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara baik. Di sejumlah negara maju, lebah madu ditempatkan dalam mata rantai paket teknologi modern di bidang pertanian, minimal untuk sektor hortikultural. Ia dilindungi dari bahaya kemusnahan oleh obat-obatan anti hama. Bahkan, para pengusaha perkebunan buah-buahan sengaja menyewa serangga dari peternakan lebah ketika tanaman perkebunan sedang berbunga. Amerika Serikat, pada tahun 1982 misalnya, dari produksi pertanian bernilai sekitar US$ 45 miliar per tahun berkat kegiatan riset pengembangan ilmu dan teknologi, ternyata satu miliar dari jumlah tersebut, berkat aktivitas persarian (Pollination) (Anonymous, 1972).
Meksiko merupakan negara produsen madu terbesar di dunia. Negeri ini bisa produksi madu sekitar 37.200 ton per tahun (van der Plaas, 1982) dan juga tercatat sebagai negara terbesar yang menyuplai pasar madu dunia (20,1%) dari total pasar madu dunia per 1984 (Foo, 1986).
Sedangkan Jerman Barat justru menjadi negara pengimpor madu terbesar di dunia yakni sekitar 28,3% dari total madu di pasaran dunia per 1984 (Foo, 1986).
Di Jepang, impor madu terus meningkat 3 ton/tahun (1955-1959), 79 ton/tahun (1960-1964), 10.889 ton/tahun (1965-1969) (Soerodjotanojo et, al, 1980). Makin tinggi teknologi suatu negara, makin tinggi pula jumlah konsumsi madu (Winarno, 1980). Setahun, tingkat konsumsi madu di negara-negara maju seperti Jerman, Jepang, Inggris dan Perancis mencapai 700-1500 gr per kapita. Negara berkembang kurang dari 70 gr per kapita per tahun (Iliesu, 1977), dan Indonesia kurang dari 20 gr per kapita per tahun (Winarno, 1980), dan bahkan hanya 1,335 gr per kapita per tahun (Toebin, 1986).
Data Asosiasi Perlebahan Indonesia (API) 2005 menyebut, lingkungan pertanian dan hutan Indonesia seluas 19,2 juta hektar itu bila dioptimalkan, setahun Indonesia bisa menghasilkan minimal 200 ribu ton madu dari berbagai bunga, dari pertanian maupun hutan. Merunut pada asumsi ini, Indonesia bisa menghasilkan devisa negara Rp 20 trilliun per tahun dan jika dimaksimalkan bisa 2 juta ton per tahun dari bisnis perlebahan. Di samping itu, masyarakat bisa menjadikan madu sebagai food suplemen karena gizinya yang natural. Tradisi konsumsi madu di Indonesia sebenarnya sudah terjadi sejak ratusan tahun silam, namun baru sebatas obat dan dalam takaran yang sangat sedikit.
Saat ini, kesadaran masyarakat akan madu sebagai salah satu food suplement memicu terjadinya peningkatan terhadap kebutuhan madu. Data Asosiasi Perlebahan Indonesia (API) 2005 menyebut, angka konsumsi madu Indonesia berkisar 7000-15.000 ton per tahun. Sedangkan produksi madu Indonesia, per 2002 baru mencapai 4.000-5.000 ton/tahun. Di sini jelas tercipta jurang lebar antara tingkat kebutuhan dan produksi.
Potret miring ini memacu beredarnya madu palsu di pasaran. Kini, di pasaran madu dikenal original honey (madu asli) dan sintetis honey (madu proses atau campuran). Dari pengamatan API, sintetis honey paling dominan beredar di pasaran dan original honey hanya 10% ada di mal-mal, apotek, pasar swalayan, agen dan pasar-pasar tradisional.

B. Madu Organik Dan Sintetik
Geliat positif tentang meningkatnya kesadaran masyarakat untuk konsumsi madu sebagai obat dan food supplement, telah mendorong banyak produsen nakal membuat madu sintetik yang membahayakan kesehatan manusia. Kondisi inilah yang menyebar virus-virus traumatis bagi masyarakat untuk membeli madu karena kian banyaknya madu palsu yang beredar di pasaran.
Original honey merupakan madu yang dihasilkan lebah yang mengandung glukosa bukan gula tetapi nektar bunga yang diurai enzim jadi madu. Sedang sintetis honey sebagai sukrosa dan tidak mengandung unsur diatase yang ada di tubuh lebah. Sintetis honey sangat berbahaya dikonsumsi manusia terutama para penderita diabetes mellitus.
Sedikitnya, ada lima khasiat dari madu organik. Pertama, sebagai antibiotik konvensional untuk infeksi saluran kencing. Kedua, menyembuhkan mencret. Dengan konsentrasi hingga 40%, madu memberikan efek bakterial yang menghambat laju sejumlah bakteri yang menyebabkan mencret dan disentri seperti Salmonella, Shigella, enteropatogenik E coli dan Vibrio cholera. Dalam sebuah studi, madu dengan cairan rehidrasi oral mampu mengurangi durasi bakteri baik pada anak-anak maupun bayi yang menderita mencret.
Ketiga, madu dapat digunakan sebagai penyembuh luka dan anti inflammatory (luka bakar) serta mencegah infeksi bekas operasi. Madu bisa menyerap air yang ada di sekitar jaringan kulit terbakar. Sebuah studi di Afrika Barat menyebut, penyembuhan luka pada wanita setelah menjalani vulvectomy (operasi vagina) akibat kanker vagina, memakan waktu lebih cepat dengan menggunakan madu. Penggunaan madu juga disarankan untuk mengurangi tajamnya bau yang diakibatkan borok pada orang yang berpenyakit kusta.
Keempat, madu digunakan sebagai zat antitusif dan ekspektoran. Madu yang diandalkan sebagai obat batuk erat kaitan dengan kemampuan madu mencairkan dahak dan melegakan tenggorokan. Kelima, madu sebagai sumber nutrisi. Madu yang tidak terkontaminasi sangat sehat, makanan yang alami, dan mengandung banyak energi karena ada karbohidrat, protein, lipid, enzim dan vitamin. Satu sendok madu mengandung 60 kalori, 11 gr karbohidrat, 1 mg kalsium, 0,2 mg zat besi, 0,1 mg vitamin B dan 1 mg vitamin C.
Berbeda dengan madu proses (madu sintetik) yang sepintas sangat menyerupai madu asli. Madu sintetik dibuat tanpa pertolongan lebah atau memakai gula dengan proses sintetis oleh manusia bukan lebah. Umumnya, madu sintetik berwarna, penampilan, tekstur fisik, aroma dan rasa yang sama dengan madu asli. Orang awam sangat sulit membedakan mana madu asli dan mana madu tiruan.
Madu sintetik diolah campuran glukosa dengan gula pasir, buah, flavour dan zat warna, dan cukup berpotensi untuk membahayakan kesehatan manusia. Karena itu, perlu tetap diwaspadai mereka yang menjual madu dengan membawa sarang lebah. Meski kelihatan asli, seakan baru diambil langsung dari sarang madu, tetapi itu tidak bisa menjamin bahwa madu yang dijual itu madu asli, apalagi harga lebih murah di bawah standar madu asli.

C. Madu Asli Dan Madu Palsu
Madu yang beredar di Indonesia umumnya dihasilkan dari tiga jenis lebah; apis dorsata (lebah hutan), apis mellifera (lebah unggul) dan apis cerana (lebah lokal) yang ada di atas atap rumah. Dari segi kualitas, madu hutan (madu organik) berwarna hitam pekat lebih baik daripada madu yang dibudidaya. Sayangnya, masyarakat Indonesia sudah terbiasa konsumsi madu budidaya berwarna coklat cerah. Akibatnya, madu hutan dianggap sebagai madu palsu,” ujar pakar lebah, H Wawan Darmawan, SE, MBA.
Banyak orang penasaran untuk membedakan madu asli yang dihasilkan lebah pencari makan di alam bebas dari madu palsu (sirup gula, misalnya). Disinyalir, peredaran madu palsu di Indonesia sangat tinggi. Uji coba madu asli atau palsu lewat aroma, semut yang mengerubuti, kekentalan jika diteteskan pada debu, belum jadi jaminan sekitar keaslian sebuah produk madu.
Pengamat madu Indonesia, Surandi K. Riyatmo menilai, murni dan alami madu hanya bisa diteliti di laboratorium karena tidak ada cara lain yang bisa dipertanggungjawabkan. Di laboratorium, kandungan glukosa pada madu murni agak dominan kelihatan dan kandungan sukrosa lebih menonjol pada madu palsu. Madu asli mengandung mineral seperti natrium, kalsium, magnesium, alumunium, besi, fosfor dan kalium. Vitamin dalam madu berupa thiamin (B1), riboflavin (B2), asam askorbat (C), piridoksin (B6), niasin, asam pantotenat, biotin, asamfolat dan vitamin K.
Madu asli mengandung enzim sedangkan madu palsu tidak. Enzim tidak bisa dibuat manusia, dan hanya bisa dibuat lebah madu. Enzim-enzim terpenting dalam madu; diatase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase dan lipase. Diastase merupakan enzim pengubah karbohidrat komplek (polisakarida) jadi karbohidrat sederhana (mono sakarida). Invertase merupakan enzim pemecah molekul sukrosa jadi glukosa dan fluktosa. Oksidase mengemban peran sebagai enzim pembantu oksidasi glukosa jadi asam peroksida. Enzim peroksidase melakukan proses oksidasi metabolisme. Semua zat berguna untuk proses metabolisme tubuh.
Sedangkan madu palsu mengandung campuran glukosa dengan gula pasir, buah, flavour dan zat warna sangat merugikan kesehatan manusia. Ciri-ciri madu asli harus berwarna-warni, hitam pekat (berasal dari bunga akasia), hitam kemerah-merahan, kuning cerah, kekuning-kuningan atau kuning keputih-putihan (lebah budidaya). Bila mendapatkan madu dengan warna dan kekentalan sama perlu diwaspadai karena warna madu asli tidak pernah sama.
Aroma juga bisa dijadikan media untuk menentukan asli atau palsunya sebuah produk madu. Madu asli punya aroma dan bau khas seperti madu dari bunga rambutan, kapuk randu atau kelengkeng. Ini berbeda dengan madu palsu yang sama sekali tidak beraroma.
Pengujian lain, madu asli bila dituangkan di atas piring sebanyak dua senduk lalu disirami air putih. Kalau digoyang ke kanan dan ke kiri membentuk sarang lebah. Jika tidak menyebar bahkan bercampur dengan air, maka terkategori madu palsu.
Uniknya, Surandi K Riyatmo menganjurkan konsumen untuk coba sendiri dengan menjadikan tubuh sebagai lab alam. Caranya, puasa selama 10 jam, lalu periksa gula darah. Katakan A minum madu 2-3 sendok. Sesudah 2 jam, periksa lagi gula darah. Katakan B bila madunya murni dan alami, selisih antara B dengan A kecil.
Penderita diabetes mellitus (DM) yang berpengalaman minum madu bisa merasakan madu murni dan madu palsu. Bila setelah minum madu, badan jadi segar dan bertenaga kembali (sama seperti bukan penderita DM yang baru saja minum teh manis), itu menandakan madu yang baru diminum murni dan alami.
Dalam tubuh penderita DM, madu diubah jadi tenaga (tanpa bantuan insulin). Bila penderita DM minum teh manis atau madu yang tidak murni dan tidak alami, ia tidak akan segera merasa segar dan bersemangat, tetapi tetap loyo bahkan tambah loyo (karena gula atau madu palsu tidak bisa diubah jadi tenaga tetapi "mencemari" tubuh).
Indikator lain adalah berat badan penderita DM. Bila setelah minum madu secara teratur berat badan tidak turun, itu tandanya madu yang diminum murni dan alami atau berat badan yang berangsur mendekati berat badan ideal. Pada etiket madu racik tercantum prosentase madu murni. Misalnya Madu Geruh, 100% madu murni, Madu Jamur, 95% madu murni dan 5% jamur. Madu Rocky, 85% madu murni dan 15% cuka apel.
Terkait fakta-fakta di atas, Surandi K Riyatmo menyarankan produsen madu agar mencantumkan prosentase kandungan madu. Misalnya 95% madu murni, 5% jamur, dan seterusnya. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) diharapkan tetap mengawasi produk-produk madu yang beredar di masyarakat.

TABEL PERBEDAAN MADU ASLI & PALSU
Indikator
Madu Asli Madu Palsu
Aroma
Mempunyai Aroma Tidak beraroma
Dicampur
Di campur air putih, warnanya menjadi keruh Dicampur air putih warnanya bening
Dipegang
Terasa kesat Cenderung licin
Kandungan
Mengandung Fluktosa, Glukosa, enzim dan berbagai macam vitamin Mengandung Sukrosa (gula) dan Air
Panen
Diproduksi oleh lebah sendiri yang diperolehnya dari berbagai nektar bunga Dibuat manusia dengan berbagai bahan baku seperti sirop, tapioka, soda dan lain-lain yang dapat membahayakan kesehatan manusia
Warna
Tergantung bunga yang dihisap lebah Warna cenderung sama
Kekentalan
Kekentalan tergantung kondisi cuaca. Jika musim hujan madu cenderung encer Kekentalan cenderung sama karena dibuat oleh manusia sesuai aturan baku pembuatnya.

Sumber : APRIARI

D. Cara Menyimpan Madu
Teknik atau cara menyimpan madu menjadi jembatan untuk mengetahui satu kualitas madu. Madu sebenarnya tidak mudah rusak kecuali madu sintetik. Madu bisa bertahan sampai tahunan bahkan ratusan tahun. Namun untuk menjaga kualitas, kandungan vitamin dan zat lain yang dibutuhkan manusia, madu harus disimpan secara benar.
Madu disimpan di tempat yang kering (tidak lembab) dan tertutup agar tidak bereaksi dengan lingkungan sekitar. Sebab, madu bersifat hidroskopis (menarik air). Madu yang keluar dari sel sarang jika disimpan di tempat terbuka akan masuk air sehingga kadar air bisa bertambah. Tidak dibenarkan madu disimpan dalam lemari es.
Zat gula yang terkandung dalam madu menyebabkan munculnya sifat hidroskopis. Kandungan fluktosa lebih larut dalam air dibanding glukosa. Madu yang berkadar air tinggi mengalami fermentasi sehingga keawetan berkurang dan menghasilkan alkohol. Suhu optimum untuk menyimpan madu, sekitar 110 C. Namun pada suhu 210–270 C (suhu kamar) bisa disimpan dalam wadah kaca kedap udara.
Tempat menyimpanan madu harus terhindar dari sinar matahari atau cahaya lain agar zat anti bakteri tidak mudah rusak. Zat besi dalam madu biasanya siap teroksidasi dengan warna madu yang teroksidasi jadi lebih gelap. Proses ini mengurangi manfaat dan khasiat madu.
Juga tidak baik bila madu ditempatkan di lemari es karena bisa membeku. Tapi ada jenis madu yang membeku akibat pengaruh enzim. Seperti di Rusia, orang konsumsi madu beku, dan tanpa mengurangi kandungan yang dimiliki. Penyimpanan madu tidak boleh memakai wadah yang terbuat dari besi atau logam agar terhindar dari reaksi kimia antara wadah dan asam organik dalam madu.


Sebagian besar materi artikel ini kami ambil dari http://maduterapi.blogspot.com/